Jumat, 30 Januari 2015

Sufi: Raja Sejati


KH. Jalaluddin Rakhmat

Salah seorang “bintang” sufi terbesar dalam sejarah bernama Abu Ali Al-Fudhail bin ‘Iyadh. Ia lebih terkenal dengan nama Fudhail . Fudhail semula adalah seorang perampok yang merampas harta orang-orang di pertengahan jalan. Ia seorang highway man yang merampok pejalan yang sedang berdagang antara Merf dan Baward. Yang menarik dari Fudhail ialah bahwa di tengah kejahatan yang ia lakukan, ia lebih memilih untuk merampas harta benda orang yang kaya. Ia tak pernah mengambil harta benda orang yang miskin. Ia juga sering membagikan kekayaan yang dirampoknya untuk membantu orang miskin. Fudhail bin ‘Iyadh adalah sejenis Robin Hood di masa lalu.
Pada suatu saat, Fudhail mencegat satu rombongan orang. Salah seorang yang dihadangnya kebetulan seorang pembaca Al-Quran dan ia sedang membaca ayat: Apa belum datang masanya bagi orang yang beriman agar hati mereka takut kepada Tuhan? (QS. ) Hati Fudhail menjadi lembut. Dia tinggalkan pekerjaan yang selama ini ia geluti. Ia kembalikan barang-barang yang pernah dirampoknya kepada orang-orang yang masih dia kenali. Kemudian Fudhail berguru kepada Imam Abu Hanifah untuk belajar hadis, ulumul Quran, dan fiqih. Kelak, dia pun dikenal sebagai salah seorang perawi hadis di dalam Shahih Bukhari. Dalam fiqih, dia mengikuti mazhab Abu Hanifah. Dan dalam tasawuf, dia mengikuti tradisi para sufi sebelumnya.
Yang akan saya ceritakan pada tulisan ini adalah pertemuan Fudhail dengan penguasa saat itu, Harun Al-Rasyid. Fadhl bin Rabi’ mengisahkannya untuk kita: Aku menyertai Harun Al-Rasyid ke Mekkah. Setelah kami melaksanakan ibadah haji, Harun berkata kepadaku, “Ya Fadhl, apakah di sini ada hamba Allah yang bisa aku kunjungi?” Aku menjawab, “Ya. Namanya Abdul Razak Al-Shan’ani.” Kami pergi ke rumahnya dan berbincang sebentar lalu kami pamit. Harun menyuruhku bertanya kepadanya apakah ia punya utang-utang. Ia menjawab, “Ya.” Dan Harun memerintahkan agar utang-utang itu dibayar. Setelah berada di luar, Harun, sang khalifah, berkata kepadaku, “Fadhl, aku masih ingin bertemu orang yang lebih besar daripada orang ini.” Lalu ia mengajakku menemui Sufyan bin Uyainah. Pertemuannya berakhir sama seperti peristiwa sebelumnya.
Harun berkata, “Aku ingat bahwa Fudhail bin ‘Iyadh ada di sini. Marilah kita pergi menemuinya.” Kami pun menjumpainya di kamar atas sedang membaca ayat suci Al-Quran. Ketika kami mengetuk

Sultan dan Sufi



Alkisah, seorang Sultan sedang berparade di jalan-jalan utama kota Istanbul, dengan dikelilingi para pengawal dan tentaranya. Seluruh penduduk kota datang untuk melihat sang Sultan. Semua orang memberikan hormat ketika Sultan lewat, kecuali seorang darwis yang amat sederhana.

            Sang Sultan segera menghentikan paradenya dan menyuruh tentaranya untuk membawa darwis itu menghadap. Ia menuntut penjelasan mengapa darwis itu tak memberikan penghormatan kepadanya ketika ia lewat.

            Darwis itu menjawab, "Biarlah semua orang ini menghormat kepadamu. Mereka semua menginginkan apa yang ada padamu; harta, kedudukan, dan kekuasaan. Alhamdulillah, segala hal ini tak berarti bagiku. Lagipula, untuk apa saya menghormat kepadamu apabila saya punya dua budak yang merupakan tuan-tuanmu?"

            Semua orang di sekelilingnya ternganga. Wajah sang Sultan memerah karena marah. "Apa maksudmu?" bentaknya.

            "Kedua budakku yang menjadi tuanmu adalah amarah dan ketamakan," ujar darwis itu tenang seraya menatap kembali kedua mata Sultan. Sultan itu pun tersadar akan kebenaran ucapan orang itu dan ia balik menghormat sang darwis.

Sumber: The Illustrated Rumi; A Treasury of Wisdom from The Poet of Soul, Harper Collins, New York, 2000. dan Cinta Bagai Anggur, Uraian Hikmah Seorang Guru Sufi di Amerika, karya Syaikh Muzaffer Ozak.

Takwa dalam Al-Quran


Al-Tanwir No. 181 - Edisi: 25 Februari 2001/ 2 Dzulhijjah 1421 H

KH. Jalaluddin Rakhmat

Orang yang takwa dalam Al-Quran adalah manusia ideal, kekasih Tuhan. “Ketahuilah, sungguh para kekasih-Nya itu adalah orang-orang yang takwa.” (QS. Al-Anfal; 34) Ibadat diwajibkan agar orang menjadi takwa. Derajat manusia ditentukan oleh ketakwaannya. Sebagian arifin berkata: Sesungguhnya kebaikan dunia dan akhirat dihimpunkan dalam satu kata; takwa. Karena itu, banyak ayat Al-Quran yang menjanjikan segala kebaikan –duniawi dan ukhrawi, lahir dan batin- untuk orang yang takwa. Sayyid Qasim Syubbar[1], secara singkat mendaftar 12 keutamaan orang takwa:
Pujian dan penghargaan dari Allah swt: “Jika kamu bersabar dan bertakwa maka demikian itu termasuk perkara yang sangat menentukan.” (QS. Ali Imran; 186)
Penjagaan dan pemeliharaan: “Jika kamu bersabar dan bertakwa, tidak akan memperdayakan kamu tipuan mereka sedikit pun.” (QS. Ali Imran; 120)
Bantuan dan pertolongan: “Sesungguhnya Tuhan bersama orang-orang yang takwa.” (QS. Al-Nahl; 128)
Jalan keluar dari segala kesulitan dan rezeki yang halal: “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, Allah jadikan baginya jalan keluar dan Allah beri dia rezeki dari tempat yang tidak terduga.” (QS. Al-Thalaq; 2-3)[2]
Memperbaiki amal: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlan ucapan yang benar. Nanti Allah memperbaiki amal-amal kamu.” (QS. Al-Ahzab; 70-71)
Ampunan dosa: Setelah ayat di atas “dan mengampuni dosa-dosa kamu”.
Memperoleh dan memastikan kecintaan Allah: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang

Tazâhum: Solusi untuk Aborsi


Jalaluddin Rakhmat



Malam itu, dengan berurai airmata,  seorang gadis  -sebut saja Belia- melaporkan kehamilan kepada kedua orang-tuanya.  Mereka  terkejut,  marah, dan bingung.  Mereka lebih bingung lagi ketika tahu anaknya diperkosa  kemanakannya yang disuruh menjaga gadis itu.  Dapatkah Anda memberikan nasehat praktis bagi orang tua yang malang itu? Nasehat praktis, bukan khotbah panjang tentang akibat dekadensi moral dan  globalisasi?

            Di tempat yang lain,  seorang  gadis -sebut saja Dara- ditemukan secara tidak sengaja sudah hamil  lebih dari tiga bulan.  Ia masih murid sekolah menengah.  Ia mengaku terus-terang  bahwa semuanya terjadi karena pergaulan bebas. Ia tidak tahu siapa yang menghamilinya.  Mestikah ia meneruskan kehamilan itu dan meninggalkan sekolahnya? Mestikah ia memilih salah satu “partner” dan menikah dengannya?  Jika ia menjawab “ya” untuk kedua pertanyaan itu,  sudah siapkah mereka memikul tanggung-jawab keluarga? 

            Kedua kasus ini terjadi dalam dunia nyata di sekitar kita. Inilah peristiwa “children having children”,  anak-anak yang sudah mengandung anak-anak. Untuk kasus pertama kita  turunkan  penjelasan Dr A.F Mohsen Ebrahim,  dosen studi Islam di Universitas Durban Westville, Afrika Selatan (Aborsi Kontrasepsi dan Mengatasi Kemandulan, Mizan, 1997)      

Tindakan Kekerasan terhadap Anak-anak


KH. Jalaluddin Rakhmat.        


Dahulu ketika saya murid SMP kelas satu, saya punya teman dua atau tiga tahun lebih muda.  Ia tinggal bersama ayah tirinya. Saya tidak tahu apakah ia bersekolah atau tidak; tetapi ia sering meminta saya membacakan buku-buku cerita.  Ketika semua buku cerita sudah habis saya baca,  saya menyarankan dia untuk membeli buku cerita baru, terjemahan Les Fables dari Jean de la Fontaine. Kalau tidak salah, buku itu diterbitkan Balai Pustaka.

            Sebetulnya saya pun ingin membeli buku itu, tetapi saya tidak punya duit untuk itu.  Saya melihat buku itu di toko buku yang  tidak jauh dari tempat tinggal saya. Pada suatu sore, dengan gembira ia membawa buku itu. Saya heran ia mampu membelinya; padahal saya tahu ia berasal dari keluarga yang sangat sangat miskin.  Karena cerita di situ berupa puisi, saya bukan saja membacanya tetapi juga menguraikan maknanya. Tampaknya ia sangat bahagia.

            Beberapa hari ia tidak datang. Saya merasa kehilangan juga. Di pasar, saya melihat kawan kecil saya itu. Ia sedang lari tunggang langgang. Orang-orang berteriak, “Copet, copet!”  Jantung saya berdegup  keras. Saya berdoa mudah-mudahan ia tidak tertangkap.  Saya memejamkan mata, kuatir doa saya tidak dikabulkan. Saya mendengar jeritan keras.  Ketika saya membuka mata saya, saya melihat kawan kecil saya sedang dipukuli orang banyak.  Saya lari  dengan membawa hati yang teramat pedih.

Titanic


Fikri Yathir

<<To make the long story short,>> sebuah kapal besar dan megah bertolak meninggalkan Inggris menuju Amerika. “Fundamental” kapal itu diyakini begitu kuat sehingga orang-orang berkata: Titanic tidak mungkin tenggelam. Bahkan Tuhan pun tidak akan bisa menenggelamkannya. Apalagi nakhoda yang mengemudikannya sudah sangat senior, baik dari segi pengalaman maupun usia. Rambut dan cambangnya yang sudah memutih memancarkan wibawa.
Ada dua macam penumpang: orang kaya dan orang miskin. Tentu saja orang kaya menghuni bagian atas kapal dengan fasilitas yang serba wah. Orang miskin tinggal di kamar-kamar sempit, di bagian bawah. Tetapi, karena penampilan Titanic dan nakhodanya, semua penumpang masuk dengan optimisme yang tinggi. Mereka akan sampai pada negeri impian dengan cepat dan menyenangkan. Nakhoda malah didesak untuk menaikkan kecepatan kapal, supaya tiba di Amerika jauh lebih awal dari waktu yang diperkirakan.
Sepanjang jalan para penumpang bersenang-senang. Untuk setiap kelas penumpang ada kelompok musiknya. Tidak henti-hentinya lagu-lagu ria dan tawa-canda bergema di kapal. Tiba-tiba kapal berhadapan dengan karang es yang menjulang tinggi. Dengan terburu-buru, nakhoda mengalihkan arah. Sayang, kapal besar itu bergesekan dengan bukit es. Di sana sini mulai terjadi kebocoran besar. Orang pintar sudah memastikan kapal pasti tenggelam.
Celakanya, jumlah sekoci penyelamat tidak memadai. Nakhoda memutuskan, yang pertama kali diselamatkan adalah penumpang kelas satu. Seorang konglomerat mencoba masuk ke sekoci dengan menyuap kru kapal. Air mula-mula memasuki kapal bagian bawah, menenggelamkan orang-orang miskin. Mereka yang berusaha naik ke atas harus kecewa karena pintu-pintu sudah terkunci. Demi menyelamatkan penumpang kelas satu, orang-orang miskin harus menunggu.

Wasiat Nabi SAW kepada Ali ra.



IBNU ABBAS radhiyallahu anhu meriwayatkan bahwa Ali bin Abu Thalib berkata : " Pada hari perkawinanku dengan Siti Fatimah , Rasulullah SAW telah bersabda kepadaku , beliau telah mengutarakan tiga belas wasiat khusus untukku :

Hai Ali , takutlah engkau apabila memasuki tempat mandi ( hammam ) tanpa memakai kain separas pinggang.
Bahwasanya barangsiapa memasuki tempat mandi tanpa kain separas pinggang, maka dia mendapat laknat. di jari telunjuk dan di jari tengah

Hai Ali, janganlah engkau memakai cincin di jari telunjuk dan di jari tengah . Sesungguhnya itu adalah apa yang dilakukan oleh kaum Luth.

Hai Ali sesungguhnya Allah mengagumi hambanya yang melafazkan istighfar; " Rabighfirli fainahu Iayaghfirul-zunuba illa Anta " ( Tuhanku ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampunkan dosa melainkan engkau ). Allah lalu berfirman ," Hai malaikat Ku, sesungguhnya hamba-Ku ini mengetahui bahwasanya tiada yang mengampunkan dosa melainkan Ku. Hai malaikat-Ku , jadilah saksi bahwasanya Aku telah mengampunkan dia".

Hai Ali, takutlah engkau dari perbuatan berdusta. Bahwa berdusta itu menghitamkan muka dan disuratkan oleh Allah sebagai kazzab (pendusta). Dan, bahwa benar itu memutihkan muka dan disuratkan oleh Allah sebagai sadiq. Ketahuilah engkau, bahwasanya sidiq (benar) itu berkat dan kazzab (dusta) itu celaka.

Waspadai Fitnah Terhadap Orang-Orang Mukmin


Publikasi 26/07/2004

hayatulislam.net - Tak ada perjuangan tanpa ancaman dan tantangan, bahkan hambatan dan gangguan. Rasulullah Saw, manusia yang paling baik akhlaknya, yang paling baik tutur kata serta budi bahasanya, manusia yang senantiasa dibimbing wahyu dalam seluruh sikap, kata, dan perbuatannya, yang menjadi teladan seluruh umat manusia, tidak luput dari hal tersebut.

Beliau yang telah mendapatkan gelar Al Amien (Orang yang terpercaya) ini suatu ketika mengumpulkan suku-suku dan keluarga Quraisy di bukit Shafa. Beliau berkata kepada mereka: “Jika kalian kuberitahu, bahwa di lembah sana terdapat pasukan berkuda hendak menyerang kalian, apakah kalian mempercayaiku?

Mereka menyahut: “Ya, kami belum pernah menyaksikan anda bedusta.

Beliau Saw kemudian melanjutkan: “Sesungguhnya aku datang untuk memberi peringatan kepada kalian, bahwa di depan kalian terdapat sisksa yang amat keras!

Mendengar itu Abu Lahab berteriak: “Celakalah engkau selamanya! Untu itukah mengumpulkan kami?” (lihat Muhammad Al Ghazaly, Fiqhus Siirah, terj. Hal 170).


Dalam riwayat lain dikatakan bahwa Rasulullah Saw mendatangi orang-orang di rumah-rumah dan pasar-pasar mereka menyampaikan kalimat: “Katakanlah Lailaha-illallah nisacaya kalian akan sukses!” Setiap kali Rasulullah Saw keluar menyampaikan dakwahnya, Abu Lahab senantiasa

TAHAJUD


Oleh: Zschaiynuddin (zen) + maha benar + tuhan

Malam hari dimana kebanyakan seluruh aktifitas pada berhenti, keadaan tersebut menyebabkan suasana menjadi hening, sunyi dan tenang. Kondisi eksternal ini sangat menunjang konsentrasi seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Disamping kondisi eksternal kita juga dapat meraih kondisi internal yaitu suatu kondisi ketenangan, kedamaian yang dapat dirasakan oleh psikis seseorang.

"Dan pada sebagian malam hari hendaklah kamu shalat tahajud sebagai  tambahan bagimu, mudah-mudahan Allah memberi engkau kedudukan yang tinggi dan terpuji" (al-isra':79).

 Wahyu inilah yang menjadi salah satu sebab disyariatkanya shalat tahajud. Bahkan rasul pun menganjurkan pentingnya shalat tahajud. Ketika rasul ditanya oleh sahabat:

"apakah shalat yang lebih utama selain dari shalat farhdu yang lima"? rasul menjawab: "shalat malam (tahajud)" HR. muslim.
           
Shalat tahajud mengandung dimensi dzikrullah yang berdampak pada psikologis jiwa seseorang yang merupakan inti menyebabkan hati seseorang menjadi tenang.

"orang-orang yang  beriman dan hati mereka menjadi tenang dengan mengingat Allah. Ingatlah! Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang"(arra'du:28).

SURGA = MAHLUK


Oleh: zainuddin (zen + al-haq + tuhan)
Refleksi HATI

Surga itu bukanlah puncak pencapaian dari orang yang berbuat baik. Manusia itu lebih tinggi derajatnya dari apapun karena ahsanu taqwim master piz-nya allah itu manusia. Jadi tidak mungkin manusia mengejar-ngejar sesuatu yang sebenarnya tidak lebih tinggi derajatnya dari manusia. Jadi manusia ini adalah masih dianggap mahluk tuhan yang rajin beribadah suka umroh apalagi yang koruptor dan korupsi. Maskipun tidak dibalik "sangat sukar menemukan koruptor yang tidak naik haji". Jadi orang yang akan masuk surga pertama adalah orang yang suka rajin beribadah, tapi itu surganya dikelas ekonomi rendah. Tapi kalau anda ingin berada dikelas yang lebih tinggi anda harus selalu rajin dan selalu siap melakukan apa saja baik dalam bentuk beribadah atau pun bekerja harus senantiasa mencari ilmu maka anda akan mendapatkan derajat yang tinggi (surga) jadi selalu mencari ilmu, selalu menganalisis, selalu memaknai selalu meneliti, dan selalu memiliki tradisi menemukan makna nilai disetiap benda,disetiap apa saja yang anda temukan, disetiap yang anda liahat dan disetiap apa yang dilakukan. Tapi jika anda ingin yang lebih tinggi lagi anda tidak hanya beribadah, bukan hanya mencari ilmu, tapi anda juga harus menjdi pekerja keras.  Barang siapa melakukan pekerjaan yang baik dengan lebih keras Famai yakmal amalan shalihan  maka dia bukan hanya mendapatkan surga. kerna surga kecil baginya, dia mendapatkan tempat tersendiri dimana dia hidup bersama allah dan dibukakan wajahnya allah. Nah bangsa kita ini baru bangsa tingkat pertama yang rajin beribadah yang bikin senitron yang direjili-rejilikan. Soal tingkat kedua ilmu kita masih sangat rendah kalao sudah bicara di kenduri cinta karena ngomong liberalisme katanya kita ini kaum pluralis libralis, tapi kalau baca solawat kita ini di anggap islam exklusiv, jadi maksudnya ilmu kita ini  yang masih lineir cara berpikirnya di tengah 4 cara berpikirnya linier,siksak, spiral dan sirkular atau siklikal atau kafah dalam islam. Saya itu bukan liberal tapi saya ini radikalis dibidang saya harus radikal. Ya kalau sunnatan ya radikal masak liberal. Masak orang sunnaatan bebas dipotong mana saja ditengah kan gak mungkin. Makanya kita jangan ikut-ikutan pikiran siapa siapa, kita ikuti aja pikiran kita yang orsinel saja. Kita itu harus berpikir nalar dan lebih maju. Jangan ikut-ikutan.

PESANTREN DAN TRANSFORMASI GLOBAL


Oleh
Z4inuddin


I.       Pendahuluan
Sudah menjadi rahasia umum bahwa pelaksanaan pendidikan di Indonesia adalah merupakan tanggung jawab seluruh komponen bangsa. Masyarakat harus ikut terlibat dalam upaya menghidupkan kecerdasan bangsa ini, tidak hanya dari segi materi dan moril saja, namun masyarakat juga harus mampu memberikan sumbangsih yang signifikan dalam penyelenggaraan pendidikan. Tujuan semacam inilah yang kemudian memberikan roh-dasar bagi berdirinya lembaga-lembaga pendidikan, baik negeri maupun swasta, sebagai wujud dari penyelenggaraan pendidikan masyarakat.
Salah satu lembaga pendidikan yang hendak dibahas dalam tulisan ini adalah pesantren yang merupakan Indonesian Indeginous Culture dan Indonesian Indeginous System of Education, yang hanya ada di Indonesia dan tidak di negara lain.

II.    Pesantren: Perjalanan Historis
Lembaga Pendidikan Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan tertua khas Indonesia yang secara khusus menitik-beratkan pada pendidikan agama Islam dalam segala aspeknya. Awal berdirinya pendidikan Pesantren hampir dapat dipastikan sejalan dengan masuknya Agama Islam dan penyebaran Islam di Indonesia atau sekitar 600 tahun yang lalu.

PESANTREN DALAM PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN INFORMASI


oleh
_________________________


Pada dasarnya setiap lembaga pendidikan memiliki tujuan dan cita-cita mulia yakni mencerdaskan kehidupan anak bangsa dan menyiapkan generasi penerus yang memiliki ilmu pengetahuan. Begitu juga halnya dengan pesantren, ia juga memiliki tujuan dan cita-cita yang sama yakni mencerdaskan kehidupan anak bangsa dan menyiapkan generasi penerus yang memiliki ilmu pengetahuan. Hanya saja, pesantren memiliki titik tekan yang lebih terhadap pengetahuan keagamaan yaitu pengetahuan agama Islam. Namun yang menjadi persoalan sekarang ini adalah munculnya fenomena komersialisasi dunia pendidikan. Fenomena komersialisasi dunia pendidikan ini ditandai dengan bermunculannya lembaga pendidikan yang lebih mengedepankan profit oriented. Inilah yang menjadi keprihatinan kita bersama. Kita tidak sadar bahwa sekarang ini ada upaya kapitalisme global yang tengah menyusup kedalam dunia pendidikan. Persoalan tersebut harus benar-benar diantisipasi oleh lembaga pendidikan, khususnya lembaga pendidikan yang berbasis nilai-nilai keislaman seperti pesantren. Pesantren yang selama ini dikenal sebagai lembaga pendidikan Islam, yang cukup teruji mampu menghadapi berbagai perkembangan zaman, harus benar-benar menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan global tersebut. Upaya pesantren dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan global tersebut dapat berwujud pada sistem, metode dan model pendidikan yang mampu untuk mencetak lulusan yang siap menghadapi perkembangan zaman.
Dengan tujuan tidak ingin membanding-bandingkannya dengan lembaga-lembaga lain, pesantren memiliki spesialisasi dan spesifikasi model pembelajaran tersendiri dibandingkan dengan lembaga-lembaga pendidikan lain. Sejalan dengan itu, sudah tentu juga pesantren memiliki kelebihan dan dan kelemahan tersendiri. Salah satu kelebihan pesantren terletak pada basis pembelajarannya yang berbasis nila-nilai keIslaman, sehingga pesantren diakui sebagai penjaga moral umat dan pengawal kelestarian ajaran agama Islam. Dengan kelebihan ini, pesantren dapat menjadi penerus dakwah Islamiyah demi tersebarnya ajaran Islam kepada seluruh elemen bangsa. Namun begitu, memang harus jujur dan harus kita akui bahwa pesantren masih memiliki beberapa kelemahan, diantaranya pada sistem. Sistem tersebut terkait dengan manajemen, pengasuh (kiai), tenaga pengajar, santri, kurikulum, model dan metode pengajaran serta berbagai hal lainnya. Kelemahan sistem inilah yang selalu dipertanyakan oleh berbagai kalangan, sehingga mengesankan pesantren sebagai lembaga pendidikan yang tidak mampu merespon perkembangan zaman. Meski demikian, kita juga harus berbangga karena sekarang sudah mulai bermunculan pesantren yang menerapkan sistem modern dan mengaplikasikan kurikulum, metode dan model pengajaran yang mampu merespon perkembangan dan kemajuan IPTEK.

NILAI PENDIDIKAN DI BALIK AYAT-AYAT PENCIPTAAN MANUSIA



A. ASAL-USUL KEJADIAN MANUSIA

Sejak awal kehadirannya, Islam telah memberikan perhatian yang amat besar terhadap penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran dalam arti seluas-luasnya.  Hal ini antara lain dapat dilihat pada apa yang secara normatif-teologi ditegaskan dalam Alquran dan Assunnah, dan pada apa yang secara empiris dapat dilihat dalam sejarah.  Secara normatif-teologis, sumber ajaran Islam, Alquran dan Assunnah yang diakui sebagai pedoman hidup yang dapat menjamin keselamatan hidup di dunia dan akhirat, amat memberikan perhatian yang besar terhadap pendidikan.
Alquran melihat pendidikan sebagai sarana yang amat strategis dan ampuh dalam mengangkat harkat dan martabat manusia dari keterpurukannya sebagaimana dijumpai di abad jahiliyah.  Hal ini dapat dipahami karena dengan pendidikan seseorang akan memiliki bekal untuk memasuki lapangan kerja merebut berbagai kesempatan dan peluang yang menjanjikan masa depan, penuh percaya diri dan tidak mudah diperalat oleh manusia lain.
Sejalan dengan itu, Alquran menegaskan tentang pentingnya tanggungjawab intelektual dalam melakukan berbagai kegiatan.  Dalam kaitan ini, Alquran selain menganjurkan manusia untuk belajar dalam arti seluas-luasnya hingga akhir hayat mengharuskan seseorang agar bekerja dengan dukungan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilah yang dimiliki.  Pekerjaan yang dilakukan tanpa dukungan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan dianggap tidak sah, bahkan akan

NIKMATI PROSES


**Z@inuddin**

Sebenarnya yang harus kita nikmati dalam hidup ini adalah proses. Mengapa? Karena yang bernilai dalam hidup ini ternyata adalah proses dan bukan hasil. Kalau hasil itu ALLOH yang menetapkan, tapi bagi kita punya kewajiban untuk menikmati dua perkara yang dalam aktivitas sehari-hari harus kita jaga, yaitu selalu menjaga setiap niat dari apapun yang kita lakukan dan selalu berusaha menyempurnakan ikhtiar yang dilakukan, selebihnya terserah ALLOH SWT.

Sebetulnya bukan kemenangan yang terpenting bagi KITA, karena menang-kalah itu akan selalu dipergilirkan kepada siapapun. Tapi yang paling penting bagi KITA adalah bagaimana selama berjuang itu niatnya benar karena ALLOH dan selama berjuang itu akhlaknya juga tetap terjaga. Tidak akan rugi orang yang mampu seperti ini, sebab ketika dapat mengalahkan lawan berarti dapat pahala, kalaupun terbunuh berarti bisa jadi syuhada.

Ketika jualan dalam rangka mencari nafkah untuk keluarga, maka masalah yang terpenting bagi kita bukanlah uang dari jualan itu, karena uang itu ada jalurnya, ada rizkinya dari ALLOH dan SIAPAPUN pasti mendapatkannya. Karena kalau kita mengukur kesuksesan itu dari untung yang didapat, maka akan gampang sekali bagi ALLOH untuk memusnahkan untung hanya dalam waktu sekejap. Dibuat musibah, dikenai bencana, hingga akhirnya semua untung yang dicari berpuluh-puluh tahun bisa sirna seketika.

JADI yang terpenting dari ikhtiar yang dilakukan adalah prosesnya. Dan keuntungan bagi kita ketika sedang berproses mencari nafkah adalah dengan sangat menjaga nilai-nilai perilaku kita. Perkara uang sebenarya tidak usah terlalu dipikirkan, karena ALLOH Mahatahu kebutuhan kita lebih tahu dari kita sendiri. Kita sama sekali tidak akan terangkat oleh keuntungan yang kita dapatkan, tapi kita akan terangkat oleh proses mulia yang kita jalani.

MENGAPA HARUS TAKUT MENJADI TUA


I. PENDAHULUAN


Bumi yang kita tempati saat ini sesungguhnya telah silih berganti ditempati oleh berbagai mahluk hidup. Sejarah telah mencatat bahwa bumi pernah ditempati oleh dinosaurus selama 65 juta tahun dan oleh ichtyosaurus (ikan purba) selama 150 juta tahun. Disamping secara populasi kedua mahluk tersebut mampu hidup dalam waktu yang panjang, ternyata secara individu pun kedua jenis mahluk tersebut mempunyai usia yang mencapai ribuan tahun. Suatu usia yang secara individu tidak akan pernah dicapai oleh umat manusia.

Berbeda dengan dinosaurus maupun ichtiosaurus, kehidupan umat manusia di bumi sesungguhnya baru dimulai 100.000 tahun lalu. Dalam kurun waktu tersebut, telah hidup manusia dari berbagai generasi dan bangsa. Yang sangat menarik adalah kualitas hidup umat manusia terus mengalami penurunan seiring peningkatan usianya dari waktu ke waktu. Sebagai contoh Nabi Nuh mampu terus bekerja dan berkarya sampai usia beliau mencapai 1000 tahun. Hal yang sama dapat juga kita amati bahwa banyak orang tua yang hidup sebelum kita mampu bekerja sampai usianya mencapai 100 tahun. Padahal umat manusia saat ini banyak yang telah menjadi tua, atau tidak dapat berkarya lagi pada usia sekitar 70 tahun.

Proses menjadi tua merupakan keadaan yang harus dilalui oleh semua mahluk hidup, apabila memiliki usia yang panjang. Proses ini kadang-kadang merupakan momok yang paling ditakuti oleh yang mengalaminya sehingga berbagai upaya dilakukan untuk menghambat atau bahkan kalau bisa menghindari proses ini. Permasalahannya kini, apa yang sebenarnya terjadi sehingga apabila berumur panjang kita menjadi tua dan benarkah penuaan ini merupakan proses yang menakutkan karena kulit semakin mengeriput dan berbagai fungsi yang ada di dalam tubuh semakin menurun.





II. DASAR PEMIKIRAN

Penuaan sesungguhnya merupakan proses dediffensiasi (de-growth) dari sel, yaitu proses terjadinya perubahan anatomi maupun penurunan fungsi dari sel. Ada banyak teori yang menjelaskan masalah penuaan. Dalam makalah ini akan disampaikan tiga buah teori.

a. Teori Pertama

Teori pertama menyatakan bahwa semakin cepat suatu organisme hidup maka semakin cepat pula mereka menua. Hal ini terjadi karena kehidupan cepat didefinisikan sebagai proses differensiasi dari pertumbuhan yang cepat serta metabolisme yang tinggi (Kimbal, 1983) sehingga sel-sel lebih cepat mengalami penuaan. Apabila disandarkan pada teori ini maka pertumbuhan seorang manusia yang terlalu cepat, tidak baik bagi manusia tersebut karena dia akan cepat mengalami penuaan. Namun demikian teori ini tidak menjelaskan bagaimana proses tersebut dapat terjadi pada tingkat seluler sehingga pengambilan kesimpulan yang hanya didasarkan pada teori ini banyak memiliki kekurangan.

b. Teori Kedua

Teori kedua menyatakan bahwa setiap sel tidak dapat mengelak dari penumpukan sisa metabolit yang bersifat racun. Penumpukan tersebut secara berangsur-angsur mengurangi kemampuan sel untuk berfungsi sehingga akhirnya menjadi tua. Sel tidak dapat mengelak dari penumpukan ini karena kolagen sebagai protein struktural yang merupakan selubung ekstraseluler sebagian besar sel tubuh menjadi tidak lentur dan tidak mudah larut. Seperti diketahui, ketika kolagen pertama kali dibentuk, zat ini bersifat lentur dan mudah larut dan hal ini menunjukkan bahwa sel belum menua. Namun demikian lama-kelamaan rantai polipeptida yang terbuat dari kolagen terikat terus bersama sehingga kelarutan dan kelenturan (permeabilitas) dari bahan tersebut berkurang. Akibat pengurangan permeabilitas ini maka lalu lintas bahan antar-sel mengalami banyak hambatan. Kemungkinan ini pula yang dijadikan dasar dalam pemunculan hipotesis bahwa penuaan mengakibatkan terjadinya perubahan hormon (Hermann dan Berger, 1999) walaupun tidak ada hubungan antara penuaan tersebut dengan perubahan komposisi asam lemak sel (Stulnig et al., 1996).

c. Teori Ketiga

Teori ketiga menyatakan bahwa penuaan terjadi sebagai akibat kondisi lingkungan yang merugikan gen-gen yang berhubungan dengan sel badan atau sel-sel somatik (Kanungo, 1994). Menurut Burnet dalam Kimbal (1983) mutasi gen somatik yang tidak dengan cepat diperbaiki oleh enzim DNA polimerase akan menumpuk pada sel sehingga gen-gen tersebut mulai menghasilkan protein yang tidak sempurna yang mengakibatkan efisiensi sel berkurang. Apabila protein yang tidak sempurna ini menjadi enzim maka proses mutasi somatik akan terjadi secara lebih cepat. Akibatnya, sel akan mati (merupakan proses penuaan) atau bahkan mengalami kanker. Akibat lain penuaan adalah merangsang mutasi DNA mitokondria (Fukagawa et al., 1999).

III. DAMPAK MENJADI TUA

Ketiga teori di atas merupakan teori biologi yang dianggap mampu menjelaskan berbagai penurunan kondisi baik penurunan bentuk anatomis maupun secara fisiologis (fungsi tubuh) apabila seorang manusia mengalami penuaan.

a. Dampak Secara Anatomis

Penuaan akan mengakibatkan penurunan kondisi anatomis dari sel akibat terjadinya penumpukan metabolit yang terjadi di dalam sel (Teori II). Metabolit yang menumpuk tersebut tentunya bersifat racun terhadap sel sehingga bentuk dan komposisi pembangun sel sendiri akan mengalami perubahan. Disamping itu karena permeabilitas kolagen yang ada di dalam sel telah sangat jauh berkurang, maka kekenyalan dan kekencangan dari otot, terutama pada bagian integumen akan sangat jauh menurun. Hal inilah yang secara kasat mata dapat dilihat berupa kulit keriput pada manusia yang mengalami proses penuaan. Sesungguhnya proses perubahan di atas hampir terjadi di setiap sel, hanya saja karena sel kulit (sistem integumen) merupakan lapisan luar tubuh yang berhubungan dengan dunia luar, maka sel inilah yang jelas dapat langsung dilihat.



b. Dampak Secara Fisiologis

Perubahan anatomis yang terjadi dalam suatu sel baik secara bentuk maupun komposisi zat pembangunnya dipastikan akan mempengaruhi fungsi dari sel maupun organisme tersebut secara keseluruhan. Ada berbagai macam fungsi dipengaruhi oleh tubuh yang mengalami penuaan ini, antara lain :

1) Fungsi Seksualitas

Fungsi seksualitas sangat terkait dengan hormon seks yang ada di dalam tubuh. Keberadaan dan perubahan hormon berhubungan erat dengan usia (Vermuelen, 1998). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pria, peningkatan usia tidak selalu diiringi dengan penurunan hormon. Sebaliknya, wanita yang mengalami masa tua akan mengalami menopause; hal ini ditandai dengan berhentinya menstruasi yang menunjukkan telah berhentinya kemampuan reproduksi dari wanita tersebut. Kejadian seperti menopause ini sesungguhnya tidak pernah terjadi pada pria. Madersbacher et al., (1993) telah mengadakan penelitian tentang perubahan hormon yang dialami pria mulai usia 30 tahun sampai 80 tahun. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa seiring perubahan usia, hanya hormon testoteron yang mengalami penurunan, sedangkan luteinizing hormone (LH) dan follicle stimulating hormon (FSH) tetap mengalami peningkatan. Dari fenomena ini (biasa disebut cross of andropause) beberapa ahli menyatakan bahwa tidak ada andropause yang sesungguhnya (Herman and Berger, 1999), atau dengan kata lain kemampuan reproduksi pria tidak pernah berhenti sama sekali.

Walaupun kemampuan reproduksinya tidak sama sekali terhenti, aktivitas seksual pada pria akan mengalami penurunan. Hal ini terkait erat dengan ketersediaan hormon androgen yang terdapat di dalam tubuh.

2) Fungsi Indera

Seperti juga fungsi seksual fungsi indera akan menurun setelah manusia mengalami penuaan. Indera pada hakekatnya merupakan suatu organ yang tersusun dari jaringan, sedangkan jaringan sendiri merupakan kumpulan sel yang mempunyai fungsi yang sama. Karena sel telah mengalami perubahan bentuk maupun komposisi zat pembangun (sel tidak normal) ketika mengalami proses penuaan, maka secara secara otomatis fungsi indera pun akan mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat pada orang tua yang secara berangsur-angsur mengalami penurunan kemampuan pendengaran dan penglihatan serta kemampuan inderawi lainnya.

3) Fungsi Rasio dan Naluri

Fungsi rasio maupun naluri sangat terkait dengan sistem syaraf dan otak.

4) Fungsi Nurani dan Intuisi.

Kecuali setelah mengalami pikun, tidak diperoleh data yang valid yang dapat menunjukkan adanya penurunan fungsi nurani maupun instuisi akibat adanya proses penuaan.

Fungsi rasio, naluri dan indera sangat terkait dengan pengembangan ilmu-ilmu fisik material. Karena telah terjadi penurunan fungsi akibat penuaan, maka dipastikan kemampuan seseorang dalam pengembangan ilmu-ilmu fisik material akan sangat jauh menurun atau bahkan terhenti sama sekali. Bila ditinjau dari fungsi nurani, ada kecendrungan bahwa manusia memahami siapa dirinya dan mau kemana dia pada akhirnya, Hal ini muncul karena selama proses kehidupan, proses pembelajaran dan pengalaman terjadi. Proses ini mendidik rasionya untuk selalu bekerja dan berfikir.

IV. UPAYA MENGHAMBAT PENUAAN

Walaupun bukan sesuatu yang ditakuti semua orang, namun apabila semua manusia berkata jujur, penuaan adalah kondisi yang pasti tidak disukai. Buktinya, banyak upaya yang dilakukan manusia untuk menghambat proses penuaan tersebut. Dengan didasarkan pada teori proses penuaan ada, maka upaya menghambat penuaan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Hidup dalam lingkungan tidak tercemar

Kondisi lingkungan yang tercemar merupakan kondisi lingkungan yang merugikan gen-gen yang berada dalam sel. Apabila sel tersebut terpapar lama pada lingkungan tercemar maka sel akan cepat mengalami penuaan. Salah satu contoh adalah proses terjadinya penurunan pendengaran (penulian) pada telinga. Pemaparan suara bising yang terlalu lama dan berintensitas tinggi akan menjadikan seseorang berangsur-angsur menjadi tuli. Ketulian ini dipicu oleh penebalan sel-sel pada dinding alat pendengaran. Contoh lain adalah pengakumulasian antibiotik yang menjadikan seseoran resisten terhadap antibiotik. Dengan demikian tidaklah mengherankan apabila kondisi lingkungan pada jaman dulu yang tidak tercemar diduga menjadi penyebab bahwa umur manusia jaman dulu lebih lama daripada umur manusia masa kini dan kualitas hidupnya pun lebih baik daripada kualitas hidup manusia masa kini (catatan: pengertian kualitas hidup disini lebih dititikberatkan pada kesehatan).

b. Mengkonsumsi makanan yang bergizi

Makanan yang masuk ke dalam tubuh merupakan penentu utama tingkat pertumbuhan maupun kualitas matriks sel. Karena sel menuntut asupan matriks yang sesuai dengan kebutuhannya, konsekuensinya adalah bahwa makanan harus mempunyai kualitas yang sesuai dengan kebutuhan sel tersebut. Secara umum, kualitas makanan yang sesuai adalah makanan yang seimbang secara gizi, baik jumlah karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineralnya.

c. Mencegah kegemukan atau kekurusan

Kegemukan atau kekurusan merupakan kondisi yang tidak ideal bagi tubuh. Kegemukan akan mengakibatkan penumpukan metabolit pada sel, sedangkan kekurusan akan mengakibatkan tidak terpenuhinya matriks sel yang diperlukan sel untuk berada pada kondisi normal. Secara keseluruhan, apabila kedua kondisi tidak ideal ini terjadi, sel akan cepat mengalami penuaan dan manusianya pun akan cepat tua.

d. Melaksanakan olah raga secara teratur

Terdapat dua keuntungan yang diperoleh apabila seseorang melakukan olah raga secara teratur. Pertama, metabolit dapat dikeluarkan lebih cepat sehingga tidak menumpuk pada sel. Kedua, sel menjadi terlatih sehingga keluar masuknya bahan antar sel atau permeabilitas kolagen akan lebih terjaga. Kedua hal inilah yang dipastikan akan menghambat penuaan sel. Dalam ilmu fisiologi fenomena ini dibahas dalam fisiologi latihan (Exercise Physiology).

e. Terus menggunakan otak untuk berfikir

Seperti juga adanya proses latihan pada sel, kemampuan berfikir pun harus terus dilatih. Sesungguhnya proses berfikir adalah proses latihan (olah raga) pada sel otak sehingga membuat kondisi sel-sel otak lebih terjaga sehingga proses penuaan atau pikun akan dapat dihambat.

f. Menghindari stress

Secara fisiologis, stress akan mengakibatkan proses metabolisme berjalan secara tidak normal. Metabolisme yang tidak normal akan mempercepat penumpukan metabolit, atau terbentuknya protein yang tidak sempurna sehingga efisiensi sel berkurang. Karena umumnya manusia yang mengalami stress malas untuk ber-olah raga, metabolitnya menumpuk relatif cepat dalam sel dan memperbesar peluang protein yang tidak sempurna untuk menjadi enzim. Pada gilirannya, proses penuaan pun biasanya berlangsung secara cepat.



V. FALSIFIKASI POPPER DALAM TEORI PENUAAN
Kaum falsifikasionis memandang ilmu sebagai suatu perangkat hipotesa yang dikemukakan secara tiba-tiba dengan tujuan melukiskan secara akurat perilaku dunia atau alam semesta. Untuk menjadi suatu teori ilmiah, maka hipotesa harus falsifiabel (dapat dinyatakan sebagai tidak benar atau salah). Suatu hipotesa falsifiabel apabila terdapat suatu keterangan observasi atau suatu perangkat keterangan observasi yang tidak konsisiten dengannya, yakni apabila ia dinyatakan sebagai benar maka ia akan memfalsifikasi hipotesa itu.
Contoh : 1. Tidak pernah hujan pada hari minggu -- falsifiabel
2. Di Bogor sedang hujan ataupun sedang tidak hujan -- tidak falsifiabel karena tidak ada keterangan observasi logis yang dapat menyalahkannya.
Jadi kalau dalam hal penuaan kita temukan pernyataan : Penuaan akan mengakibatkan penurunan kondisi anatomis dari sel, ini berarti falsifiabel, artinya ia dapat difalsifikasi bila ditemukan bahwa penuaan tidak mengakibatkan penurunan kondisi anatomis sel, sungguhpun hanya satu kasus. Begitupun tentu dampak penuaan secara fisiologis yang disajikan pada tulisan ini semuanya bersifat falsifiabel.
Selanjutnya seluruh upaya menghambat penuaan yang telah banyak diakui bahkan diyakini banyak orang, juga masih memiliki sifat falsifiabel. Karena dalam falsifikasi pada intinya mempersoalkan sesuatu untuk mendapatkan kebenaran , maka dalam konteks tulisan ini kita dapat memulainya dengan pertanyaan seperti : benarkah hidup dalam lingkungan tidak tercemar dapat menghambat penuaan ?; benarkah terus menggunakan otak untuk berpikir, atau menghindari stress dapat menghambat penuaan ? Apabila ditemukan suatu fakta yang tidak sesuai dengan kebenaran yang telah diakui/diyakini tersebut maka artinya kebenaran tersebut menjadi tidak benar. Di lain pihak , falsifikasionis justru mensyaratkan bahwa suatu hipotesa ilmiah harus falsiafiabel. Hal ini berarti bahwa seluruh teori tentang penuaan tersebut adalah benar, namun tetap terus terbuka untuk ditemukan kebenaran baru terhadap teori-teori tersebut. Teori-teori baru tersebut baik berupa “koreksi” terhadap teori terdahulu maupun sesuatu yang benar-benar baru.

VI. INDUKSI DAN DEDUKSI DALAM FENOMENA PENUAAN
Penuaan masih bersifat fenomenal setidaknya dalam arti bahwa belum cukup kepastian untuk menyatakan proses penuaan secara universal. Walaupun dilain pihak bukti-bukti kebenaran telah dapat diungkapkan para ilmuwan dibidangnya, namun masih terus bersifat falsifiabel. Pendekatan induktif dan deduktif masih terbuka untuk mengungkap proses, dampak maupun upaya pencegahan penuaan. Dengan demikian masih sangat luas obyek-obyek yang dapat dilakukan oleh para peneliti biologi. Dalam hal ini yang penting diperhatikan bagi para penelitinya adalah agar disiplin dalam menggunakan setiap pendekatan yang dipilih.
Bagi peneliti dengan pendekatan induktif, mereka berupaya menemukan kebenaran bukan bersandar dari logika , tetapi dari pengalaman. Namun demikian untuk membuat generalisasi tidaklah mudah. Mereka harus memenuhi :
a. Jumlah observasi yang membentuk dasar untuk generalisasi harus besar.
b. Observasi harus diulang-ulang pada variasi kondisi yang luas
c. Keterangan observasi yang sudah dapat diterima tidak boleh bertentangan dengan hukum universal yang menjadi kesimpulannya.
Jadi dalam konteks penuaan ini kita dapat membuat sejumlah besar upaya membangun ilmu baru melalui pendekatan induktif. Perlu diingat bahwa pendekatan induktif ini memerlukan sumberdaya yang tidak kecil serta waktu yang
lama untuk mencapai suatu kesimpulan yang bersifat universal, karena pendekatan induktif bertumpu pada pengalaman.
Bagi peneliti dengan pendekatan deduktif, sekali seorang ilmuwan memiliki hukum-hukum dan teori-teori universal, maka baginya dapat menarik konsekuensi-konsekuensi yang bisa digunakan untuk memberikan penjelasan-penjelasan dan ramalan-ramalan. Misalnya pada teori penuaan kedua yang menyatakan bahwa setiap sel tidak dapat mengelak dari penumpukkan sisa metabolit yang bersifat racun yang berangsur-angsur mengurangi kemampuan sel, sehingga menjadi tua. Maka ramalan logis yang dapat dijelaskan adalah semakin banyak dan cepat terjadinya penumpukan sisa metabolit bersifat racun, orang menjadi cepat tua. Dari sinilah akhirnya memicu perkembangan ilmu-ilmu yang harus dilakukan baik untuk melengkapi teori penuaan yang sudah maupun yang akhirnya membantah ilmu penuaan yang sudah ada sekalipun.
Jika dicermati lebih lanjut, kedua pendekatan tersebut pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tetapi dapat dipastikan pula bahwa peranan keduanya adalah sama pentingnya, walaupun selalu saja terjadi perdebatan diantara para pengikutnya.

VII. PENUTUP

Penurunan fungsi maupun anatomis tubuh dari kondisi sebelumnya merupakan bentuk dari proses penuaan. Penuaan adalah konsekuensi yang harus ditanggung apabila kita berumur panjang. Ketakutan menghadapi proses ini merupakan hal yang wajar. sehingga apabila kita takut menghadapi penuaan, berdoalah kepada Tuhan agar diberi umur yang pendek saja.



DAFTAR PUSTAKA

Fukugawa, N.K., M. Li, P. Liang, J.C. Russel, B. E. Sobel and P.M. Absher. 1999. Aging and high concentration of glucose potentiate injury to mitocondrial DNA. Free Radical Biology and Medicine. 27(11/12):1437-1443.

Hermann, M. and P. Berger. 1999. Hormon replacement in the aging male?. Exp. Geronto. 34:923-933.

Kanungo, M.S. 1994. Genes and aging. Cambridge Univ. Press. Cambridge.

Kimbal, J.W. 1983. Biologi (Jilid I dan II). Alih bahasa: S. Soetarmi dan N. Sugiri. PT. Gelora Aksara Pratama. Jakarta.

Maderbacher, S., Stulnig, T., Huber, L.A., Schonitzer, D., Dimhofer, S., Wick, G., and Berger, P. 1993. Serum glicoprotein hormones and their free alpha-subunit in a healthy elderly population selected according to the SENIEUR protocol. Analyses with ultrasensitive time resolved fluoroimmunoassays. Mech Aging Dev. 71:223-233.

Stulnig, T.M., G. Jürgens, Q. Chen, D. Moll, D. Schönitzer, E. Jarosch and G. Wick. 1996. Properties of low density lipoprotein relevant to oxidative modivications change padoxically during aging. Atherosclerosis. 126:85-94.

Vermuelen, A. 1998. Some reflection on the endocrinology of the aging male. Aging Male. I:163-168.

oleh.Hardjanto, Aris Wibudi, M. Arief Soendjoto, M. Yusri Karim, R. Umar Hasan Saputra, Sudibyo]

1 comments:

gading said...
terima kasih atas artikelnya...saya cm mau nanya apakah ada translation atau sumber yg ckp kuat bahwa manusia2 dulu berumur lebih dari 200 thn atau bahkan 1000 tahun secara science(bukan berdasar pada kitab suci) dan dalam bhs inggris...harap dibalas di

ganezt.phoenix@gmail.com

terima kasih

Links to this post