Oleh: Zainuddin
Hikmah pertama:
Selang
beberapa waktu, dalam perjalanan melewati salah satu sungai, Hasan Basri melihat
seorang pria duduk akrab dengan seorang wanita. Pikir hasan, "sungguh
menjijikan, memalukan". Apalagi hasan melihat pia itu sambil memegang
botol, "ia pasti dalam keadaan mabuk", sehingga ia tidak sadar akan
lingkungan. Duduk bersama
dengan seorang wanita di tempat umum,"sungguh memalukan" Mereka harus
ditegur, piker lagi hasan.
Baru
mau mendekati mereka, hasan mendengan teriakan beberapa orang minta
"tolong…. , rupanya ada perahu yang sedang tenggelam. Hasan basri terdiam
bingung masih memikirkan cara untuk menolong mereka, sementara pria yang
diangapnya sedang mabuk, langsung sudah terjun kedalam air dan menyeret semua
orang tersebu satu persatu ketepi sungai.
Pria itu
berhasil menyelaatkan semua jiwa orang yang tenggelam itu, lalu menuleh ke arah
hasan, yang sudah berada ditepi sambil berkata,"kenapa kau tidak membantu
aku", hasan basri tertunduk malu sambil berucap "saya tidak bisa
berenang".
Stelah itu,
hasan basri diam membisu. Dan pria itu langsung berjalan menghapiri wanita yang
tadinya sudah menemani pria tadi sambil berkata "ayo pulang bu".
Mendengan perkataan pria tadi, hasan basri tersentak kaget. Ternyata wanita
yang duduk bersama pria tadi adalah ibunya, dan isi botol yang ditangan pria
itu adalah minyak tanah.
Hasan basri
pun langsung menyadari kesalahanya, ia juga sadar bahwa dia tidak bisa apa-apa.
Hikmah kedua:
Zun
bercerita, bagaimana ia bisa tergoda untuk menegur seorang wanita, sampai mau
mengambil wudhukpun ia lupakan karena ia mengangap ada suatu yang lebih
penting.
Setelah zun
menemuai wanita tersebut, zun berkata" siapa kamu?" wanita itu
menjawab! "apa yang harus aku katakana" ketika melihatmu dari
kejauhan, aku piker kau orang gila. Ketika agak dekat, kupikir kau seorang
ulama. Dan ketika lebih dekat lagi, aku pikir kau seorang yang telah memperoleh
pencerahan. Sekarang, setelah menegur aku, aku pikir kau bukan orang gila,
tetapi juga bukan seorang ulama, ataupun seorang yang telah mendapatkan
pencerahan.
Kenapa
demikian? Tanya zun. Jika kau orang gila, kau tidak akan mengambil air untuk
wudhu. Jika kau seorang ulama, kau akan menyeleasaikan salatmu sebelum menegur
aku. Dan jika kau seorang yang telah mendapatkan pencerahan, maka kau tidak
akan memperhatikan aku sama sekali. Karena perhatianmu, kesadaranmu hanya akan
terpusatkan pada allah semata.
Zun mengakui
kesalahanya, ia baru sadar, bahwa perhatian kita, kesadaran kita masih bercabang
kemana-mana. Pemahaman kita tentamg spritualaitas masih pingcang. Penglihatang
kita masih belum jernih. Dan di atas segalanya kita tidak sadar bahwa kita
"belum sadar"! kita anggap diri kita hebat, kita tidak sadar bahwa kita
sedang sakit…..
Begitu sakitnyua
masyarakat kita. Begitu tidak sadarnya masyarakat kita, begitu fanatiknya
masyarakat kita. Kita menutup diri terhadap segala sesuatu, kecuali terhadap
apa yang kita anggap benar. Dan yang lain diluar itu semua kita anggap salah.
Bagi mereka
yang masih fasis, masih fanatic, masih berpikir picik, masih berwawasan sempit,
tulisan ini merupakan boom atom! Bukan karena isi dari tulisan ini, melainkan
kerena kepicikan mereka sendiri.
Siapapun
tidak perlu sependapat atau meng-iyakan sesuatu apapun juga. Yang perlu kita
lakukan adalah membuka diri--- membuka jiwa dan hati kita. Biarkan angin memasuki dan menyegarka diri kita. Belajarlah
untuk menerima tanda-tanda alam, pandangan-pandangan yang berbeda.
Jangan
seperti orang tolol yang ngotot mau ke tanah suci dengan mengendarai onta.
Sekarang ini sudah abad modern. Dan kesucian perjalanannya tidak akan terganggu
jika kita menggunakan sarana modern tersebut, karena semua itu sudah
dikehendaki oleh Allah.
Tujuan
tulisan ini bukan untuk menciptakan polemic, bukan untuk mencari sensasi, bukan
untuk mencari popularitas. Kalua mau aman-aman aja. Tulisan ini ada karena saya
tidak tahan melihat ketololan sekelompok masyarakat yang menganggap
segala sesuatu sudah final dan
benar. Obat memang pahit. Tapi semua itu untuk kesembuhan kita, demi kebaikan
dan kesehatan kita semua. Mau diterima, baik untuk kita sendiri. Mau ditolak
atau dibuang yang rugi pun diri kita sendiri.
Sekian dulu………………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar