By : Muh Syafri Jaya
Mungkin kita tidak pernah sadar, atau mungkin kita
sangat jarang bersyukur atas semua nikmat yang sudah kita terima selama ini,
sehingga kita lupa untuk selalu meluangkan waktu kita untuk duduk bersujud lalu
memuji-Nya. Atau mungkin kita selalu berpikir apa yang sudah kita terima selama
ini hanyalah itu-itu saja, sedikit dan tidak pernah cukup. Mungkin kita selalu
merasa mengapa hidup ini tidak pernah adil, mengapa kita harus lahir di
keluarga yang miskin, mengapa kita harus lahir di keluarga yang terbelakang,
dan lain sebagainya. Banyak sekali di antara kita yang memiliki cara pandang
seperti itu, sehingga yang kita lakukan setiap harinya hanya selalu
mengeluarkan kata kata keluhan, setiap hari kita hanya berjalan tanpa semangat
seolah-olah langit akan runtuh esok hari, dan seolah-olah secara jelas kita
sudah tidak punya lagi harapan untuk menjadi lebih baik. Sangat banyak diantara
kita. Mungkin termasuk saya sendiri, tapi pertanyaan saya sekarang, apakah ada
hal yang akan berubah jika demikian, setiap hari mengeluh, setiap hari hanya
menangis, meratapi nasib yang ada serta tidak semangat dan hidup apa adanya.
Apakah ada yang akan berubah?
Saudaraku, sungguh tidak ada yang akan berubah sama
sekali, kita yang sudah miskin akan tetap miskin, kita yang terbelakan akan
tetap terbelakang, dan kita yang bodoh akan selamanya terinjak oleh mereka yang
di atas dan tidak memiliki peri kemanusiaan. Lalu apa kita akan berpangku
tangan melihat itu semua, pasti jawabannya tidak. Apa yang membedakan kita
dengan mereka yang lebih mapan, bukankah kita sama-sama lahir dalam keadaan
telanjang, suci, bersih dan tidak membawa apa-apa! Yang membedakan kita
hanyalah kemauan kita sendiri dengan usaha yang sudah kita lakukan, tidak lebih
tidak kurang, hanya itulah yang membedakan kita sehingga kita berbeda di titik
sekarang.
Sungguh, kasih sayang Allah tidaklah sesempit itu,
tidak sesempit yang kita lihat, dan tidak sesempit yang kita pikirkan. Sangat
besar kasih sayang Allah yang selalu terlimpah kepada kita semua umat manusia.
Betapa tidak besar kasih sayang-Nya, Allah menciptakan kita dengan panorama
yang sangat Indah di dunia ini, Allah hanya menuntut usaha kita, maka surga
kekal nan abadilah balasannya. Tapi kita masih selalu saja lupa, selalu
menganggap dunia ini sebagai prioritas utama dalam semua waktu kita, kita lupa
bahwa sekarang hanyalah tempat persinggahan fana untuk mengumpulkan bekal di
hari kehidupan selanjutnya. Sehingga yang ada hanyalah rasa putus asa, padahal
ini hanyalah dunia fana dan sementara, seakan-akan dunia ini segalanya. Sungguh
tidak demikian saudaraku! Betapa besar kasih sayang Allah kepada kita, tapi
terkadang kita yang tidak mengetahui kasih sayang itu. Ingat janji Tuhan, bahwa
setiap manusia memiliki hak untuk lebih
baik, tapi Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali dia sendiri yang
akan mengubahnya.
Kita terkadang lupa, betapa besar potensi yang kita
miliki. Kita terkadang lupa pada mereka yang terlahir tidak normal, sedangkan
kita? Terlahir dengan begitu cerdasnya. Kita terkadang lupa pada mereka yang
terlahir cacat, sedangkan kita? Terlahir dengan seluruh tubuh yang begitu
memesona. Kita terkadang lupa pada mereka yang sudah tidak diberi kesempatan
lagi untuk tetap hidup dan lebih mengumpulkan banyak bekal, sedangkan kita?
Yang masih sehat bugar dan memiliki kesempatan tetap menghirup segatnya udara
yang Allah sediakan. Apalagi yang kurang? Sungguh besar kasih sayang Tuhan yang
kita sia-siakan, mengapa harus melihat mereka yang terlahir sempurna atau
terlahir kaya, mengapa tidak kita syukuri apa yang sudah kita miliki sekarang,
kita masih sehat, kita masih cerdas dan bahkan kita masih hidup. Kenapa harus
menyerah! Saudaraku, seburuk apapun keadaan kita sekarang, tapi kita belum
kehilangan mimpi-mimpi besar kita, mengapa harus menyerah. Ayo saudaraku,
bangun! Buktikan kepada dunia bahwa inilah diriku. Inilah aku! Sosok yang tidak
dilahirkan hanya untuk putus asa. Inilah aku... Tunjukkan kepada dunia, bahwa
mereka akan bersyukur karena kita telah dilahirkan di dunia ini. Amin
Ya Rabbal Alamin.
Mencoba Memahami – Mu
Terjemahan
Hachiko A Dog Story
Jiwa lebih penting dari
pada tubuh
Dan tubuh tidak lebih
penting dari pada Jiwa
Dan tidak ada yang
lebih penting dari pada semuanya
Kecuali Tuhan
Aku mencoba
memahami Tuhan
Kuselidiki dan
terus kuselidiki
Namun tak ku
temui
Hingga akhirnya
kusadari
Di wajah orang orang
terkasihku
Aku melihat Kasih -Nya
Dan di wajahku sendiri
Aku melihat Anugerah-Nya
Lewat mereka
yang terdekat di hatiku
Aku melihat kesetian
– Nya
Dan kesetian itu
takkan habis
Sampai selama
lamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar