Selasa, 27 Januari 2015

Kasih Sayang Allah_Syafri


By : Muh Syafri Jaya
Mungkin kita tidak pernah sadar, atau mungkin kita sangat jarang bersyukur atas semua nikmat yang sudah kita terima selama ini, sehingga kita lupa untuk selalu meluangkan waktu kita untuk duduk bersujud lalu memuji-Nya. Atau mungkin kita selalu berpikir apa yang sudah kita terima selama ini hanyalah itu-itu saja, sedikit dan tidak pernah cukup. Mungkin kita selalu merasa mengapa hidup ini tidak pernah adil, mengapa kita harus lahir di keluarga yang miskin, mengapa kita harus lahir di keluarga yang terbelakang, dan lain sebagainya. Banyak sekali di antara kita yang memiliki cara pandang seperti itu, sehingga yang kita lakukan setiap harinya hanya selalu mengeluarkan kata kata keluhan, setiap hari kita hanya berjalan tanpa semangat seolah-olah langit akan runtuh esok hari, dan seolah-olah secara jelas kita sudah tidak punya lagi harapan untuk menjadi lebih baik. Sangat banyak diantara kita. Mungkin termasuk saya sendiri, tapi pertanyaan saya sekarang, apakah ada hal yang akan berubah jika demikian, setiap hari mengeluh, setiap hari hanya menangis, meratapi nasib yang ada serta tidak semangat dan hidup apa adanya. Apakah ada yang akan berubah?
Saudaraku, sungguh tidak ada yang akan berubah sama sekali, kita yang sudah miskin akan tetap miskin, kita yang terbelakan akan tetap terbelakang, dan kita yang bodoh akan selamanya terinjak oleh mereka yang di atas dan tidak memiliki peri kemanusiaan. Lalu apa kita akan berpangku tangan melihat itu semua, pasti jawabannya tidak. Apa yang membedakan kita dengan mereka yang lebih mapan, bukankah kita sama-sama lahir dalam keadaan telanjang, suci, bersih dan tidak membawa apa-apa! Yang membedakan kita hanyalah kemauan kita sendiri dengan usaha yang sudah kita lakukan, tidak lebih tidak kurang, hanya itulah yang membedakan kita sehingga kita berbeda di titik sekarang.
Sungguh, kasih sayang Allah tidaklah sesempit itu, tidak sesempit yang kita lihat, dan tidak sesempit yang kita pikirkan. Sangat besar kasih sayang Allah yang selalu terlimpah kepada kita semua umat manusia. Betapa tidak besar kasih sayang-Nya, Allah menciptakan kita dengan panorama yang sangat Indah di dunia ini, Allah hanya menuntut usaha kita, maka surga kekal nan abadilah balasannya. Tapi kita masih selalu saja lupa, selalu menganggap dunia ini sebagai prioritas utama dalam semua waktu kita, kita lupa bahwa sekarang hanyalah tempat persinggahan fana untuk mengumpulkan bekal di hari kehidupan selanjutnya. Sehingga yang ada hanyalah rasa putus asa, padahal ini hanyalah dunia fana dan sementara, seakan-akan dunia ini segalanya. Sungguh tidak demikian saudaraku! Betapa besar kasih sayang Allah kepada kita, tapi terkadang kita yang tidak mengetahui kasih sayang itu. Ingat janji Tuhan, bahwa setiap manusia  memiliki hak untuk lebih baik, tapi Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali dia sendiri yang akan mengubahnya.
Kita terkadang lupa, betapa besar potensi yang kita miliki. Kita terkadang lupa pada mereka yang terlahir tidak normal, sedangkan kita? Terlahir dengan begitu cerdasnya. Kita terkadang lupa pada mereka yang terlahir cacat, sedangkan kita? Terlahir dengan seluruh tubuh yang begitu memesona. Kita terkadang lupa pada mereka yang sudah tidak diberi kesempatan lagi untuk tetap hidup dan lebih mengumpulkan banyak bekal, sedangkan kita? Yang masih sehat bugar dan memiliki kesempatan tetap menghirup segatnya udara yang Allah sediakan. Apalagi yang kurang? Sungguh besar kasih sayang Tuhan yang kita sia-siakan, mengapa harus melihat mereka yang terlahir sempurna atau terlahir kaya, mengapa tidak kita syukuri apa yang sudah kita miliki sekarang, kita masih sehat, kita masih cerdas dan bahkan kita masih hidup. Kenapa harus menyerah! Saudaraku, seburuk apapun keadaan kita sekarang, tapi kita belum kehilangan mimpi-mimpi besar kita, mengapa harus menyerah. Ayo saudaraku, bangun! Buktikan kepada dunia bahwa inilah diriku. Inilah aku! Sosok yang tidak dilahirkan hanya untuk putus asa. Inilah aku... Tunjukkan kepada dunia, bahwa mereka akan bersyukur karena kita telah dilahirkan di dunia ini. Amin Ya Rabbal Alamin.

Mencoba Memahami – Mu
Terjemahan Hachiko A Dog Story
Jiwa lebih penting dari pada tubuh
Dan tubuh tidak lebih penting dari pada Jiwa
Dan tidak ada yang lebih penting dari pada semuanya
Kecuali Tuhan
Aku mencoba memahami Tuhan
Kuselidiki dan terus kuselidiki
Namun tak ku temui
Hingga akhirnya kusadari
Di wajah orang orang terkasihku
Aku melihat Kasih -Nya
Dan di wajahku sendiri
Aku melihat Anugerah-Nya
Lewat mereka yang terdekat di hatiku
Aku melihat kesetian – Nya
Dan kesetian itu takkan habis
Sampai selama lamanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar