Kamis, 29 Januari 2015

Drama Hantu Jadi Artis_Nbs


 
 HANTU JADI ARTIS
Karya : Nurmilad Boarding School
1.     Kunti =Karvina Damayanti
2.     Sundi= Salmiati
3.     Nuri= Eska Yusnita
4.     Puci = Nurfaidah
5.     Ki Kolor Ijuk= Irvan
6.     Tarmo = Riswan
7.     Presenter = Andi Irma
8.     Kyai = Baso Takwa

   Ini, bukanlah darama biasa ini sebuah kenyataan benar-benar kenyataan tetapi ini tidaklah menyeramkan melainkan ini akan mengundang tawa .  Alkisah  Disebuah kuburan kramat yang bernama kuburan kolor ijuk banyak sekali hantu salah satunya adalah hantu Sundi dan hantu Puci. Pada suatu malam Puci dan Sundi berbincang-bincang di dalam kuburan mereka masing-masing.
Sundi : “ Aduh, berisik banget, sih ? Siapa sih yang mengganggu ketenangan disini. “
Nuri : iya aku juga telinga aku sudah budek nih….
Puci : “ Iya nih. Aku jadi gak tenang. Gimana kalau kita lihat keluar saja ? “
Nuri : “ Oke. Siapa takut. “
( Akhirnya kedua hantu penghuni makam kramat itu memutuskan untuk keluar dari tempat peristirahatannya ).
Puci : “ Sun, mereka lagi ngapain sih ?
Sundi : “ Emangnya kamu gak tau ya mereka itu para kru TV. Ya tentu saja mau syuting film. “
Puci : “ Syuting film kok disini. Emangnya gak ada tempat yang lebih bagus dari pada rumah kita. “
Nuri : “ Iya. manusia ini memang aneh, bukannya cari tempat yang bagus buat syuting film eh malah mengganggu kita yang sudah tenang disini. “
Puci : “ Sun, katanya mereka mau syuting film. Mana aktris dan aktornya ?”
Sundi : “ Iya kamu bener. Kok gak ada ya. “
Puci : “ Wah kesempatan nih siapa tau aku bisa jadi aktrisnya. Itukan cita – citaku sejak dulu. “
Nuri  : “ Huss ngaco kamu, mana mau mereka ngajak kamu main film, kalau ngomong aja kamu kadang gak nyambung. “
( Tiba – tiba dari arah belakang muncul seorang hantu cantik yang mengejutkan  mereka berdua )
Kunti : “ Hayooo……. kalian lagi ngapain ?”
Sundi & Puci : “ Hantuuu………..( terkejut).
Nuri  : “ Hey ………Emangnya kalian berdua bukan hantu apa.”
Puci : “ Oh iya ya. Aku kok baru sadar kalau kita ini juga  hantu.”
Nuri  : ( Dengan nada marah ) Husss ngaco kamu. ( melihat kepada Kunti dengan rasa jengkel ) Hey..! kamu penghuni baru disini ya ?”
Kunti : “ Aku ini datang dari tempat nan jauh disana. Aku mau melihat pemandangan disekitar sini yang katanya sih bagus. Tetapi, ternyata tempatnya jelek apalagi penghuni disini yang jelek – jelek.”
Puci : “ Hey…! Ngomong lagi gue kepret lho.”
Kunti : “ Emangnya kamu bisa. Aku gak yakin tuh, kamu bisa.
Puci:       Hah, tapi aku gak peduli tuh karena syutingnya udah mau mulai. Siapa tahu aku bisa ikut jadi pemainnya. “
Sundi : “ Emangnya mereka bisa ngeliat kamu apa ?”
Kunti : “ Emangnya kamu gak tahu mereka mau syuting apa ?”
Puci : “ Kita mana tahu acara TV, kita kan gak punya TV.”
Kunti : “ Kasihan deh lo, makanya yang gaul dong. Kalau bukan dari TV setidaknya kalian tau dari gosip yang santer beredar saat ini.”
Sundi : “ Gosip apa sih ?”
Kunti : “ Zaman sekarang ini manusia lebih suka berinteraksi dengan makhluk ghaib alias apa hayo ?”
Puci & Sundi : “ Hantuuu.”
Kunti : “ Iya , benar. Mereka itu ingin mengetahui tentang dunia kita ini.”
Puci : “ Manusia ini kok aneh, sih. Kita aja pengin jadi manusia dan menikmati kesenangan dunia, Eh malah mereka mau tau tentang dunia kita.”
( Tepat jam 11.00 malam acara menelusuri alam ghaib dimulai )
Eska : “ Selamat malam, pemirsa. Kita bertemu lagi dalam acara “ Menelusuri Alam Ghaib “ bersama saya Eska Yusnita . Pemirsa pada episode kali ini kami telah mendapatkan tempat yang dianggap paling kramat ditempat ini yaitu kompleks kuburan kramat Ki kolor ijuk. Baiklah pemirsa sebelum acara uji nyali kita mulai, kami terlebih dahulu akan mencari peserta uji nyali yang berani kita tinggal sendirian ditempat ini selama 2 jam.”
( presenter mulai mencari peserta uji nyali diantara kerumunan penonton, kemudian dia menunjuk seorang pemuda yang mengangkat tangannya ).
Eska  : “ Ya, mas. Silahkan.”
( Peserta tadi naik ke panggung ).
Eska  : “ Selamat malam, mas.”
Tarmo : “ Selamat malam, mbak.”
Eska  : “ Siapa nama anda ?”
Tarmo : “ Namanya saya Tarmo beres slamet. Tapi biasanya saya dipanggil Tarmo saja, mbak.”
Eska  : “ Anda berasal darimana Mas ?”
Tarmo : “ Saya berasal dari Madura asli, Mbak.”
Eska  : “ Apa alasan anda mengikuti acara ini ?”
Tarmo : “ Saya ingin mencari pacar dari alam ghaib, Mbak. Siapa tau saya bisa kawin. Nanti Mas – mas ini saya undang.”
Eska  : “ Baik Mas Tarmo, sebelum acara uji nyali kita mulai, mari kita tanyakan terlebih dahulu keadaan disini kepada ahlinya. Selamat malam pak Kyai !”
Nyai : “ Selamat malam,.”
Eska  : “ Menurut Kyai, bagaimana keadaan disekitar makam kramat ini ?”
Nyai : “ Kalau dilihat dan diperhatikan sepertinya tempat ini bersih, terawat, dan katanya sih pengunjungnya banyak. Tetapi, sayang tempatnya jauh dan sulit dijangkau. Kaki saya sampai lecet nih, sedikit.”
Eska  : “ Maaf, Kyai. Maksud saya bukan itu Kyai. Maksud saya bagaimana keadaan disini bila dilihat dari mata batin Kyai.”
Nyai : “ Oh itu, ngomong dong dari tadi. Jadi saya gak usah banyak ngomong. Baiklah, kalau dilihat dan dirasakan dari mata batin saya sepertinya tempat ini banyak sekali hantunya. Sepertinya hantunya menyebar dimana – mana. tetapi Mas, pusat kekuatan mistis terbesar terdapat dikuburan ini. Tempat ini juga merupakan tempat yang strategis untuk para hantu dugem bersama.”
Tarmo : “ Lho Kyai, hantu bisa dugem juga ya ?”
Nyai : “ Oh jangan salah Mas. Sebenarnya paling suka dugem itu adalah hantu karena mereka tidak punya kerjaan lain selain dugem. Bisa mirip tante – tante genit gitu lho.”
Eska  : “ Ah Kyai bisa aja. Baik Mas Tarmo, bagaimana apakah anda sudah siap ?”
Tarmo : “ Saya sudah siap dari tadi Mbak.”
Eska  : “ Baik Mas Tarmo. Kami akan meninggalkan anda disini selama 2 jam, jika anda berhasil anda akan mendapatkan hadiah dari kami. Tetapi jika anda menyerah, maka anda cukup bisa melambaikan tangan kepada kami, maka kru kami akan segera membantu anda. Tetapi, jika anda menyerah maka anda tidak akan mendapatkan hadiah.”
( Kemudian Pak Kyai dan presenter meninggalkan Tarmo di kompleks kuburan kramat itu sendirian, namun dari semak-semak tempat persembunyian ketiga hantu mulai berbincang-bincang lagi ).
Kunti : “ Tuh kan, kalian denger sendiri. Kalau cowok ganteng itu mau mencari pacar dari golongan kita.”
Puci : “ Tapi itu kan menyalahi aturan, kita khan sudah diberi batasan untuk tidak saling menganggu. Apalagi manusia itu sudah mengganggu kita yang sudah tenang disini.”
Kunti : “ Ah, aku gak peduli yang penting aku dapat pacar dari bangsa manusia yang cuakep dan suedep.”
Sundi : “ Ya, sudah kalau diomongin gak mau. Kamu rasakan sendiri akibatnya nanti. Ayo, Puci kita pergi.” ( menarik Puci )
Kunti : “ Pergi aja sana.”
( Hantu cantik ini kemudian mendekati Tarmo dan mengejutkannya ).
Kunti : “ Mas……. mas cakep.”
Tarmo : ( menoleh dan terkejut ) “ Ya ampun, cantik sekali ! Siapa namanya kamu ?”
Kunti : ( terseipu malu ) “ Nama saya Kunti Mas. Kalau Mas namanya siapa ?”
Tarmo : “ Nama saya Tarmo beres slamet. Tapi, biasanya saya dipanggil Tarmo saja.”
Kunti : “ Nama Mas bagus deh, sebagus orangnya.”
Tarmo : “ Nama kamu juga cantik sama seperti orangnya.”
( Kedua makhluk yang berbeda alam tersebut langsung akrab dan langsung asyik berbincang-bincang. Namun, tiba-tiba terdengar suara tawa yang mengerikan  yang berasal dari kuburan kramat Ki kolor ijuk).

Ki kolor ijuk : “ Ha…ha…ha….ha…. Hey, kalian apa yang kalian lakukan disini, Kunti kau sengaja membuat aku marah ya ?”
Kunti : ( terkejut ) “ A…a….aku Cuma………..”
Ki kolor ijuk : “ Dasar perempuan gatel, ayo ikut.” ( menarik tangan Kunti )
Tarmo : “ E…e…e Sembarangan sampeyan. Ini pacar saya jangan dibawa sembarangan dong.”
Ki kolor ijuk : “ Bocah semprul kamu. Dia ini istriku yang ke-16 mana mungkin dia bisa jadi pacarmu. Ayo ikut Kunti !” ( menarik tangan Kunti).
Tarmo : “ E…e…e…. jangan sembarangan dong, Mas. Tanya dulu sama dia, dia pilih saya atau kamu.”
Ki kolor ijuk : “ Dia istriku jelas pilih aku. Ayo Kunti !” (menarik Kunti).
Kunti : “ Aku gak mau, aku mau ikut Mas Tarmo.” ( Berlari kearah belakang Tarmo )
Ki kolor ijuk : “ Kunti, kamu melawan aku ?”
Kunti : “ Aku gak akan berani ngelawan kamu, Mas. Tapi aku bosan jadi istrimu kau selalu meninggalkan aku sendirian, kalau aku gak nurut aku kamu pukul, dan kau selalu memperlakukanku seolah-olah aku ini budakmu. Kau tidak pernah mencintaiku. Aku ingin mencari bangsa manusia yang dapat mengerti apa itu arti cinta.”
Ki kolor ijuk : “ Hantu edan kamu Kunti ! Baiklah aku tidak akan tinggal diam akan kubunuh manusia ini.” ( Bersiap menyerang Tarmo).
Kunti : “ Eh tunggu dulu ! sebelum bertarung kasih hormat dulu dong.”
( Pertarungan sengit antara Tarmo dan Ki kolor ijuk pun dimulai. Pertarungan tersebut sangatlah seru dan terbagi dalam 2 babak pertarungan. Namun sayang ternyata Tarmo kalah dalam pertarungan itu ).
Tarmo : ( terjatuh menahan sakit ) “ Ah…….agh…….agh.”
Kunti : ( Berteriak ) “ Mas Tarmooooo……”
Ki kolor ijuk : “ Baiklah. Aku tidak akan membunuhmu, tetapi jangan pernah datang kesini lagi. Ayo Kunti !” ( Menarik tangan Kunti dengan paksa )
Kunti : ( sambil menangis ) “ Mas Tarmo tolong mas………mas………”
Tarmo : ( Dengan suara lemah ) “ Kunti…………Kunti…..”
( Ki kolor ijuk dan Kunti pergi meninggalkan tempat itu dan kembali kealamnya ).
Tarmo : ( sambil melambaikan tangannya ) “ Tolong……..tolong……..tolong……”
Eska  : “ Lho ada apa, Mas ?”
Nyai : “ Sepertinya anak muda ini terkena pukulan dari makhluk ghaib penghuni makam kramat disini.”
Eska  : “ Apa bisa disembuhkan Kyai ?”
Nyai : “ Insya Allah “
( Kemudian Kyai tersebut menyalurkan tenaga dalamnya untuk menyembuhkan Tarmo)
Tarmo : “ terimah kaih banyak, Kyai.”
Nyai : “ Ya, sama – sama.”
Eska : “ Baiklah, Mas Tarmo. Bisakah anda menceritakan pengalaman anda kepada pemirsa ?”
Tarmo : ( Panik dan buru – buru pergi ) “ Saya kapok  ikut acara ini. Saya mau pulang saja.”
Eska : “ Lho Mas……..lho mas, tunggu Mas ! Maaf pemirsa rupanya peserta kita kali ini mengalami shock berat, sehingga tidak bisa menceritakan pengalamannya. Baiklah pemirsa cukup sampai disini acara kita hari ini, bila ada kritik atau saran dapat anda kirimkan melalui surat ke alamat dibawah ini ( Poster alamat dibawa oleh Puci dan Sundi ). Baik pemirsa sampai disini acara kita dan sampai ketemu di episode berikutnya dalam acara “ Menelusuri Alam Ghaib “ bersama saya Eska Yusnita. Sampai jumpa pemirsa. Terima kasih Kyai.”
Nyai : “ Oh, iya sama-sama.”
  Akhirnya semua kembali normal. Hantu-hantu tersebut telah kembali keasal mereka masing-masing,
  drama ini sebuah kisah nyata tetapi hanya dalam mimpi saja, semoga anda terhibur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar