HANTU JADI ARTIS
Karya : Nurmilad Boarding School
1. Kunti =Karvina Damayanti
2. Sundi= Salmiati
3. Nuri= Eska Yusnita
4. Puci = Nurfaidah
5. Ki Kolor Ijuk= Irvan
6. Tarmo = Riswan
7. Presenter = Andi Irma
8. Kyai = Baso Takwa
Ini, bukanlah darama biasa ini sebuah
kenyataan benar-benar kenyataan tetapi ini tidaklah menyeramkan melainkan ini
akan mengundang tawa . Alkisah Disebuah kuburan kramat yang bernama kuburan
kolor ijuk banyak sekali hantu salah satunya adalah hantu Sundi dan hantu Puci.
Pada suatu malam Puci dan Sundi berbincang-bincang di dalam kuburan mereka
masing-masing.
Sundi : “ Aduh, berisik banget, sih ? Siapa sih yang mengganggu
ketenangan disini. “
Nuri : iya aku juga telinga aku sudah budek nih….
Puci
: “ Iya nih. Aku jadi gak tenang.
Gimana kalau kita lihat keluar saja ? “
Nuri
: “ Oke. Siapa takut. “
(
Akhirnya kedua hantu penghuni makam kramat itu memutuskan untuk keluar dari
tempat peristirahatannya ).
Puci : “ Sun, mereka lagi ngapain sih ?
Sundi : “ Emangnya kamu gak tau ya mereka itu para kru TV. Ya
tentu saja mau syuting film. “
Puci : “ Syuting film kok disini. Emangnya gak ada tempat yang
lebih bagus dari pada rumah kita. “
Nuri : “ Iya. manusia ini memang aneh, bukannya cari tempat yang
bagus buat syuting film eh malah mengganggu kita yang sudah tenang disini. “
Puci : “ Sun, katanya mereka mau syuting film. Mana aktris dan
aktornya ?”
Sundi : “ Iya kamu bener. Kok gak ada ya. “
Puci : “ Wah kesempatan nih siapa tau aku bisa jadi aktrisnya.
Itukan cita – citaku sejak dulu. “
Nuri
: “ Huss ngaco kamu, mana mau mereka
ngajak kamu main film, kalau ngomong aja kamu kadang gak nyambung. “
(
Tiba – tiba dari arah belakang muncul seorang hantu cantik yang mengejutkan mereka berdua )
Kunti : “ Hayooo……. kalian lagi ngapain ?”
Sundi & Puci : “ Hantuuu………..( terkejut).
Nuri : “ Hey ………Emangnya
kalian berdua bukan hantu apa.”
Puci : “ Oh iya ya. Aku kok baru sadar kalau kita ini juga hantu.”
Nuri : ( Dengan nada marah
) Husss ngaco kamu. ( melihat kepada Kunti dengan rasa jengkel ) Hey..! kamu
penghuni baru disini ya ?”
Kunti : “ Aku ini datang dari tempat nan jauh disana. Aku mau
melihat pemandangan disekitar sini yang katanya sih bagus. Tetapi, ternyata
tempatnya jelek apalagi penghuni disini yang jelek – jelek.”
Puci : “ Hey…! Ngomong lagi gue kepret lho.”
Kunti : “ Emangnya kamu bisa. Aku gak yakin tuh, kamu bisa.
Puci:
Hah, tapi aku gak peduli tuh
karena syutingnya udah mau mulai. Siapa tahu aku bisa ikut jadi pemainnya. “
Sundi : “ Emangnya mereka bisa ngeliat kamu apa ?”
Kunti : “ Emangnya kamu gak tahu mereka mau syuting apa ?”
Puci : “ Kita mana tahu acara TV, kita kan gak punya TV.”
Kunti : “ Kasihan deh lo, makanya yang gaul dong. Kalau bukan
dari TV setidaknya kalian tau dari gosip yang santer beredar saat ini.”
Sundi : “ Gosip apa sih ?”
Kunti : “ Zaman sekarang ini manusia lebih suka berinteraksi
dengan makhluk ghaib alias apa hayo ?”
Puci & Sundi : “ Hantuuu.”
Kunti : “ Iya , benar. Mereka itu ingin mengetahui tentang dunia
kita ini.”
Puci : “ Manusia ini kok aneh, sih. Kita aja pengin jadi manusia
dan menikmati kesenangan dunia, Eh malah mereka mau tau tentang dunia kita.”
( Tepat jam 11.00 malam acara
menelusuri alam ghaib dimulai )
Eska : “ Selamat malam, pemirsa. Kita bertemu lagi dalam acara “
Menelusuri Alam Ghaib “ bersama saya Eska Yusnita . Pemirsa pada episode kali
ini kami telah mendapatkan tempat yang dianggap paling kramat ditempat ini
yaitu kompleks kuburan kramat Ki kolor ijuk. Baiklah pemirsa sebelum acara uji
nyali kita mulai, kami terlebih dahulu akan mencari peserta uji nyali yang
berani kita tinggal sendirian ditempat ini selama 2 jam.”
(
presenter mulai mencari peserta uji nyali diantara kerumunan penonton, kemudian
dia menunjuk seorang pemuda yang mengangkat tangannya ).
Eska :
“ Ya, mas. Silahkan.”
( Peserta tadi naik ke panggung ).
Eska : “ Selamat malam,
mas.”
Tarmo : “ Selamat malam, mbak.”
Eska :
“ Siapa nama anda ?”
Tarmo : “ Namanya saya Tarmo beres slamet. Tapi biasanya saya
dipanggil Tarmo saja, mbak.”
Eska : “ Anda berasal
darimana Mas ?”
Tarmo : “ Saya berasal dari Madura asli, Mbak.”
Eska : “ Apa alasan anda
mengikuti acara ini ?”
Tarmo : “ Saya ingin mencari pacar dari alam ghaib, Mbak. Siapa
tau saya bisa kawin. Nanti Mas – mas ini saya undang.”
Eska : “ Baik Mas Tarmo,
sebelum acara uji nyali kita mulai, mari kita tanyakan terlebih dahulu keadaan
disini kepada ahlinya. Selamat malam pak Kyai !”
Nyai : “ Selamat malam,.”
Eska : “ Menurut Kyai,
bagaimana keadaan disekitar makam kramat ini ?”
Nyai : “ Kalau dilihat dan diperhatikan sepertinya tempat ini
bersih, terawat, dan katanya sih pengunjungnya banyak. Tetapi, sayang tempatnya
jauh dan sulit dijangkau. Kaki saya sampai lecet nih, sedikit.”
Eska : “ Maaf, Kyai.
Maksud saya bukan itu Kyai. Maksud saya bagaimana keadaan disini bila dilihat
dari mata batin Kyai.”
Nyai : “ Oh itu, ngomong dong dari tadi. Jadi saya gak usah
banyak ngomong. Baiklah, kalau dilihat dan dirasakan dari mata batin saya
sepertinya tempat ini banyak sekali hantunya. Sepertinya hantunya menyebar
dimana – mana. tetapi Mas, pusat kekuatan mistis terbesar terdapat dikuburan
ini. Tempat ini juga merupakan tempat yang strategis untuk para hantu dugem
bersama.”
Tarmo : “ Lho Kyai, hantu bisa dugem juga ya ?”
Nyai : “ Oh jangan salah Mas. Sebenarnya paling suka dugem itu
adalah hantu karena mereka tidak punya kerjaan lain selain dugem. Bisa mirip
tante – tante genit gitu lho.”
Eska : “ Ah Kyai bisa aja.
Baik Mas Tarmo, bagaimana apakah anda sudah siap ?”
Tarmo : “ Saya sudah siap dari tadi Mbak.”
Eska : “ Baik Mas Tarmo.
Kami akan meninggalkan anda disini selama 2 jam, jika anda berhasil anda akan
mendapatkan hadiah dari kami. Tetapi jika anda menyerah, maka anda cukup bisa
melambaikan tangan kepada kami, maka kru kami akan segera membantu anda.
Tetapi, jika anda menyerah maka anda tidak akan mendapatkan hadiah.”
(
Kemudian Pak Kyai dan presenter meninggalkan Tarmo di kompleks kuburan kramat
itu sendirian, namun dari semak-semak tempat persembunyian ketiga hantu mulai
berbincang-bincang lagi ).
Kunti : “ Tuh kan, kalian denger sendiri. Kalau cowok ganteng itu
mau mencari pacar dari golongan kita.”
Puci : “ Tapi itu kan menyalahi aturan, kita khan sudah diberi
batasan untuk tidak saling menganggu. Apalagi manusia itu sudah mengganggu kita
yang sudah tenang disini.”
Kunti : “ Ah, aku gak peduli yang penting aku dapat pacar dari
bangsa manusia yang cuakep dan suedep.”
Sundi : “ Ya, sudah kalau diomongin gak mau. Kamu rasakan sendiri
akibatnya nanti. Ayo, Puci kita pergi.” ( menarik Puci )
Kunti : “ Pergi aja sana.”
( Hantu cantik ini kemudian
mendekati Tarmo dan mengejutkannya ).
Kunti : “ Mas……. mas cakep.”
Tarmo : ( menoleh dan terkejut ) “ Ya ampun, cantik sekali !
Siapa namanya kamu ?”
Kunti : ( terseipu malu ) “ Nama saya Kunti Mas. Kalau Mas
namanya siapa ?”
Tarmo : “ Nama saya Tarmo beres slamet. Tapi, biasanya saya
dipanggil Tarmo saja.”
Kunti : “ Nama Mas bagus deh, sebagus orangnya.”
Tarmo : “ Nama kamu juga cantik sama seperti orangnya.”
(
Kedua makhluk yang berbeda alam tersebut langsung akrab dan langsung asyik
berbincang-bincang. Namun, tiba-tiba terdengar suara tawa yang mengerikan yang berasal dari kuburan kramat Ki kolor ijuk).
Ki kolor ijuk : “ Ha…ha…ha….ha…. Hey, kalian apa
yang kalian lakukan disini, Kunti kau sengaja membuat aku marah ya ?”
Kunti : ( terkejut ) “ A…a….aku Cuma………..”
Ki kolor ijuk : “ Dasar perempuan gatel, ayo
ikut.” ( menarik tangan Kunti )
Tarmo : “ E…e…e Sembarangan sampeyan. Ini pacar saya jangan
dibawa sembarangan dong.”
Ki kolor ijuk : “ Bocah semprul kamu. Dia ini
istriku yang ke-16 mana mungkin dia bisa jadi pacarmu. Ayo ikut Kunti !” (
menarik tangan Kunti).
Tarmo : “ E…e…e…. jangan sembarangan dong, Mas. Tanya dulu sama
dia, dia pilih saya atau kamu.”
Ki kolor ijuk : “ Dia istriku jelas pilih aku.
Ayo Kunti !” (menarik Kunti).
Kunti : “ Aku gak mau, aku mau ikut Mas Tarmo.” ( Berlari kearah
belakang Tarmo )
Ki kolor ijuk : “ Kunti, kamu melawan aku ?”
Kunti : “ Aku gak akan berani ngelawan kamu, Mas. Tapi aku bosan
jadi istrimu kau selalu meninggalkan aku sendirian, kalau aku gak nurut aku
kamu pukul, dan kau selalu memperlakukanku seolah-olah aku ini budakmu. Kau
tidak pernah mencintaiku. Aku ingin mencari bangsa manusia yang dapat mengerti
apa itu arti cinta.”
Ki kolor ijuk : “ Hantu edan kamu Kunti ! Baiklah
aku tidak akan tinggal diam akan kubunuh manusia ini.” ( Bersiap menyerang
Tarmo).
Kunti : “ Eh tunggu dulu ! sebelum bertarung kasih hormat dulu
dong.”
(
Pertarungan sengit antara Tarmo dan Ki kolor ijuk pun dimulai. Pertarungan
tersebut sangatlah seru dan terbagi dalam 2 babak pertarungan. Namun sayang
ternyata Tarmo kalah dalam pertarungan itu ).
Tarmo : ( terjatuh menahan sakit ) “ Ah…….agh…….agh.”
Kunti : ( Berteriak ) “ Mas Tarmooooo……”
Ki kolor ijuk : “ Baiklah. Aku tidak akan
membunuhmu, tetapi jangan pernah datang kesini lagi. Ayo Kunti !” ( Menarik
tangan Kunti dengan paksa )
Kunti : ( sambil menangis ) “ Mas Tarmo tolong mas………mas………”
Tarmo : ( Dengan suara lemah ) “ Kunti…………Kunti…..”
( Ki kolor ijuk dan Kunti pergi
meninggalkan tempat itu dan kembali kealamnya ).
Tarmo : ( sambil melambaikan tangannya ) “
Tolong……..tolong……..tolong……”
Eska : “ Lho ada apa, Mas
?”
Nyai : “ Sepertinya anak muda ini terkena pukulan dari makhluk
ghaib penghuni makam kramat disini.”
Eska : “ Apa bisa
disembuhkan Kyai ?”
Nyai : “ Insya Allah “
(
Kemudian Kyai tersebut menyalurkan tenaga dalamnya untuk menyembuhkan Tarmo)
Tarmo : “ terimah kaih banyak, Kyai.”
Nyai : “ Ya, sama – sama.”
Eska : “ Baiklah, Mas Tarmo. Bisakah anda menceritakan
pengalaman anda kepada pemirsa ?”
Tarmo : ( Panik dan buru – buru pergi ) “ Saya kapok ikut acara ini. Saya mau pulang saja.”
Eska : “ Lho Mas……..lho mas, tunggu Mas ! Maaf pemirsa rupanya
peserta kita kali ini mengalami shock berat, sehingga tidak bisa menceritakan
pengalamannya. Baiklah pemirsa cukup sampai disini acara kita hari ini, bila
ada kritik atau saran dapat anda kirimkan melalui surat ke alamat dibawah ini (
Poster alamat dibawa oleh Puci dan Sundi ). Baik pemirsa sampai disini acara
kita dan sampai ketemu di episode berikutnya dalam acara “ Menelusuri Alam
Ghaib “ bersama saya Eska Yusnita. Sampai jumpa pemirsa. Terima kasih Kyai.”
Nyai : “ Oh, iya sama-sama.”
Akhirnya semua kembali normal.
Hantu-hantu tersebut telah kembali keasal mereka masing-masing,
drama
ini sebuah kisah nyata tetapi hanya dalam mimpi saja, semoga anda terhibur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar