Selasa, 27 Januari 2015

Berhayal Jadi Kaya_Syafri


By : M. Syafri Jaya
Sahabat pembaca yang budiman, aku sedikit lebih ingin bercerita tentang beberapa kesalahan berpikir masyarakat kita. Esensi dari banyak kehidupan di masyarakat kita adalah materi, sehingga kita mengesampingkan menuntut ilmu dan pengetahuan. Yang ada dipikiran kita pun hanya selalu materi, sekolah untuk dapat title kemudian jadi PNS, menyedihkan bukan. Alhasil yaitu lulusan yang ilmunya setengah-setengah saja, sekolah asal asalan, tidak pernah bersungguh-sungguh. Meskipun tidak bisa kita hindari bahwa segalanya harus dengan UANG, tidak ada yang bisa kita dapatkan gratis, akan tetapi bukan berarti kita harus menomor satukannya. Berbicara tentang materi, masyarakat kita masih banyak yang menyalah fungsikan harta yang dimilikinya.
Sungguh menarik jika saya bercerita sedikit tentang tetangga saya yang hartanya wow, sangat banyak. Dia seorang pemilik perusahaan emas, memiliki berjuta-juta penghasilan dalam sehari saja, rumahnya dibangun sangat megah. Tiap anak-anaknya memiliki motor masing-masing, mobil mobilnya terparkir berjejer seperti orang antri saja di pertamina. Tiap bulan ada acara besar-besaran, saat ultah anaknya semua temannya diundang, saat hari perayaan tahun baru jumlah kembang api yang dinyalakan berjuta-juta biayanya, tidak segan-segan mengeluarkan banyak uang hanya untuk hal bersenang-senang. Pokoknya semuanya serba megah, uang saku anaknya selalu banyak dan tidak pernah memikirkan besok masih ada tidak, hal itu karena usahanya sekarang yang sudah sangat maju. Memang terdengar hebat, tapi saudaraku menurutku sangat menyedihkan. Itulah cara berpikir yang sangat salah yang masih melekat di masyarakat kita, yaitu hidup berlebih-lebihan. Sungguh menyedihkan dan sangat ironis, alhasil anak-anaknya yang masih SD tumbuh dengan manja, kebanyakan main dan tidak mau belajar, entah apa bisa melakukan sesuatu nanti saat orang tuanya tidak ada, entah bisa merasa cukup nanti saat tiba-tiba jadi miskin, dan lebih parahnya lagi anak perempuannya yang paling tua ternyata hamil di luar nikah. Apa yang salah saudaraku? Apakah semua harta yang mereka miliki sekarang itu dapat dikatakan berkah dan bermanfaat? Tentu tidak sama sekali. Padahal harta hanyalah titipan sementara dan fana yang Allah SWT berikan kepada kita untuk dipergunakan sebaik-baiknya dan membuat kita semakin syukur dan lebih banyak bersujud, bukan malah sebaliknya yang membuat kita malah lupa dan menjadi kufur. Jika kita menengok ke belakang dan belajar dari sejarah, kita seharusnya lebih tahu, bagaimana para Rasul, para Nabi dan sahabat sahabatnya yang hidup zuhud, berkecukupan dan sangat sederhana. Berbeda dengan pandangan kita yang baru memiliki sedikit uang saja sudah membungsungkan dada dan berjalan tegak sombong. Berapa banyak hal baik yang bisa kita dapatkan andaikan memanfaatkan semua materi yang kita miliki dengan baik.
Saya selalu berpikir, andai saya mereka.. Tiap hari saya akan ke toko buku lalu memborong banyak buku, saya akan minta di gajikan guru privat, tiap hari saya akan ikut seminar dan sebagainya. Bukankah itu yang dinamakan hidup bermanfaat, hidup menyumbang, membantu mereka yang butuh, lalu tidak berpoyah-poyah, menyia-nyiakan uang untuk hal yang tidak perlu.
Saudaraku, Wallahu Alam. Semoga saat kita yang berada diposisi itu, kita tidak akan lupa hakikat penciptaan kita. Amin Ya Rabbal Alamin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar