Kamis, 18 Desember 2014

Makalah Tape_Kelas IX NBS

BAB I
PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG MASALAH
Bioteknologi konvensional adalah pembuatan produk/jasa dengan bantuan mikroorganisme, sehingga menghasilkan makanan yang baik dengan bantuan mikroorganisme tersebut
Bioteknologi konvensional tersebut berupa fermentasi makanan yang menghasilkan makanan bervitamin dan bermutu. Contohya: Tape, kecap dan tempe. Tape adalah makanan khas Sulawesi selatan yang banyak kita jumpai di kab.Wajo, tape adalah makanan hasil fermentasi beras ketan dengan bantuan mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, dan Pediococcus sp., namun tidak tertutup kemungkinan jenis lain juga terlibat. Tapai hasil fermentasi dengan ragi yang didominasi S. cerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, lunak, berasa manis keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket. Produksi tapai biasanya dilakukan oleh industry kecil dan menengah.
Dari uraian dari diatas tape hasil fermentasi beras ketan hitam dengan mikroorganisme, kami sebagai siswa yang telah belajar tentang bioteknologi ingin mengetahui fermentasi yang terjadi dalam tape dengan praktek lansung sehingga kami sebagai siswa mengangkat judul penelitian kami adalah “PEMBUATAN TAPE BERAS KETAN DENGAN FERMENTASI DARI BERAS KETAN HITAM DENGAN MIKROORGANISME





B.      RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah kami maka dapat di rumuskan:
a.      Apakah proses fermentasi itu?
b.      Bagaimana proses fermentasi pada tape ketan hitam ?
c.       Apa langkah-langkah membuat tape ketan hitam?
d.      Apa vitamin yang dikandung oleh tape beras ketan hitam ?
C.      TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan serta latar belakang adapun tujuan penelitian kami, yaitu:
a.      Ingin mengetahui apa yang di maksud fermentasi pada makanan.
b.      Ingin mengetahui proses fermentasi pada tape
c.       Ingin mengetahui kegunaan ragi dalam proses pembuatan tape ketan hitam
d.      ingin mengetahui langkah-langkah membuat tape ketan hitam
e.      ingin mengetahui vitamin yang dikandung oleh tape beras ketan hitam
D.        MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian ini buat kami diantaranya:
a.      Menambah ilmu kami atau wawasan kami sebagai pelajar
b.      Dapat menjadi pengalaman buat kami
c.       Dapat berguna bagi masyarakat sekitar dalam pembuatan tape
d.      Dapat dijadikan dokumentasi di perpustakaan





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.     PENGERTIAN FERMENTASI
Fermentasi adalah proses produksi lcoho dalam sel dalam keadaananaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satubentuk respirasi lcoholr, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan lcoholr dengan tanpa akseptor lcohol eksternal. Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan lcohol. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi lcoholr dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor lcohol eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi yang mengasilkan asam laktat sebagai produk sampingannya. Akumulasi asam laktat inilah yang berperan dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot.
B.      MANFAAT FERMENTASI
Ahli Kimia Perancis, Louis Pasteur adalah seorang zymologist pertama ketika di tahun 1857 mengkaitkan ragi dengan fermentasi. Iamendefinisikan fermentasi sebagai “respirasi (pernapasan) tanpa udara”. Pasteur melakukan penelitian secara hati-hati dan menyimpulkan, “Saya berpendapat bahwa fermentasi lcohol tidak terjadi tanpa adanya organisasi, pertumbuhan dan multiplikasi sel-sel secara simultan….. Jika ditanya, bagaimana proses kimia hingga mengakibatkan dekomposisi darigula tersebut… Saya benar-benar tidak tahu”. Ahli kimia Jerman, Eduard Buchner, pemenang Nobel Kimia tahun 1907, berhasil menjelaskan bahwa fermentasi sebenarnya diakibatkan oleh sekeresi dari ragi yang ia sebut sebagai zymase. Penelitian yang dilakukan ilmuan Carlsberg (sebuah perusahaan bir) di Denmark semakin meningkatkan pengetahuan tentang ragi dan brewing (cara pembuatan bir). Ilmuan Carlsberg tersebut dianggap sebagai pendorong dari berkembangnya biologi lcoholr.
Fermentasi ada tiga, yaitu :
1.      Fermentasi Alcohol
Fermentasi alcohol merupakan suatu reaksi pengubahan glukosa menjadi etanol (etil alcohol) dan karbondioksida. Organisme yang berperan yaitu Saccharomyces cerevisiae (ragi) untuk pembuatan tape, roti atau minuman keras. Reaksi Kimia:
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
2. Fermentasi asam laktat
Fermentasi asam laktat adalah respirasi yang terjadi pada sel hewan atau manusia, ketika kebutuhan oksigen tidak tercukupi akibat bekerja terlalu Berat Di dalam sel otot asam laktat dapat menyebabkan gejala kram dan kelelahan. Laktat yang terakumulasi sebagai produk limbah dapat menyebabkan otot letih dan nyeri, namun secara perlahan diangkut oleh darah ke hati untuk diubah kembali menjadi piruvat.
3 Fermentasi asam cuka
Merupakan suatu contoh fermentasi yang berlangsung dalam keadaan
aerob. Fermentasi ini dilakukan oleh bakteri asam cuka (acetobacter aceti) dengan substrat etanol. Energi yang dihasilkan 5 kali lebih besar dari energy yang dihasilkan oleh fermentasi alcohol secara anaerob.






BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.     JENIS PENELITIAN
Sesuai dengan judul kami yaitu “PEMBUATAN TAPE BERAS KETAN DENGAN FERMENTASI DARI BERAS KETAN HITAM DENGAN MIKROORGANISME” maka dapat disimpulkan bahwa jenis penelitian kami berupa praktek lansung dilapangan, yang dimaksud praktek lansung di lapangan adalah pengujian suatu bahan penelitian dengan membuat/membentuk tersebut lansung di lapangan yang tak terlepas dari teori yang mendukung.
B.      ALAT DAN BAHAN
Berdasrkan jenis penelitian kami adapun bahan yang kami perlukan dalam pembuatan tape beras kentan hitam yaitu:
a.      Panci













b.      Nampan











c.       Saringan















d.      Sendok
e.      Baskom
f.        Piring







Adapun bahan yang kami gunakan yaitu:
a.      Beras ketan hitam  liter
b.      Beras ketan putih  liter
c.       Ragi 1 butir
d.      Air bersih 1 liter
e.      Daun pisang 2 lembar






C.      CARA MEMBUAT TAPE BERAS KETAN HITAM
Adapun cara membuat tape beras ketan hitam secara bertahap-tahap yang kami lakukan adalah:
a.      Campur ketan hitam dengan ketan putih hingga merata
b.      Rendam dengan air bersih selama 1 malam
c.       Setelah itu cuci sampai bersih sebanyak 7 kali sampai 10 kali
d.      Kukus beras tersebut dalam panci selama 17:32 menit
e.      Setelah matang beras tersebut akan menjadi songklo
f.        Pindahkan ke nampan yang telah dilapisi daun pisang
g.      Dinginkan songklo tersebut selama 30 menit
h.      Setelah dingin, tambahkan songklo dengan satu butir ragi yang telah disaring
i.        Dan diaduk sampai merata
j.        Songklo tersebut dibentuk seperti bola agar hasilnya lebih baik
k.       Pindahkan songklo tersebut kedalam panci yang telah dilapisi daun pisang dan beri air secukupnya
l.        Tutup dengan rapat panci tersebut
m.    Lalu dibunkus dengan kain
n.      Diamkan selama 2-3 hari dengan suhu kamar.











BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.     HASIL PENELITIAN DARI TAPE BERAS KETAN HITAM
Adapun hasil penelitian kami dari pembuatan beras ketan hitam yang kami dapatkan dari beberapa rumusan masalah adalah:
a.      Fermentasi diperkirakan menjadi cara untuk menghasilkan energi pada organisme purba sebelum oksigen berada pada konsentrasi tinggi di atmosfer seperti saat ini, sehingga fermentasi merupakan bentuk purba dari produksi energi sel. Produk fermentasi mengandung energi kimia yang tidak teroksidasi penuh tetapi tidak dapat mengalami metabolisme lebih jauh tanpa oksigen atau akseptor elektron lainnya (yang lebih highly-oxidized) sehingga cenderung dianggap produk sampah (buangan). Konsekwensinya adalah bahwa produksi ATP dari fermentasi menjadi kurang effisien dibandingkan oxidative phosphorylation, di mana pirufat teroksidasi penuh menjadi karbon dioksida. Fermentasi menghasilkan dua molekul ATP per molekul glukosa bila dibandingkan dengan 36 ATP yang dihasilkan respirasi aerobik. "Glikolisis aerobik" adalah metode yang dilakukan oleh sel otot untuk memproduksi energi intensitas rendah selama periode di mana oksigen berlimpah. Pada keadaan rendah oksigen, makhluk bertulang belakang (vertebrata) menggunakan "glikolisis anaerobik" yang lebih cepat tetapi kurang effisisen untuk menghasilkan ATP. Kecepatan menghasilkan ATP-nya 100 kali lebih cepat daripada oxidative phosphorylation. Walaupun fermentasi sangat membantu dalam waktu pendek dan intensitas tinggi untuk bekerja, ia tidak dapat bertahan dalam jangka waktu lama pada organisme aerobik yang kompleks. Sebagai contoh, pada manusia, fermentasi asam laktat hanya mampu menyediakan energi selama 30 detik hingga 2 menit. Tahap akhir dari fermentasi adalah konversi piruvat ke produk fermentasi akhir. Tahap ini tidak menghasilkan energi tetapi sangat penting bagi sel anaerobik karena tahap ini meregenerasi nicotinamide adenine dinucleotide (NAD+), yang diperlukan untuk glikolisis. Ia diperlukan untuk fungsi sel normal karena glikolisis merupakan satu-satunya sumber ATP dalam kondisi anaerobik.
b.      Fermentasi pada tape kami telah membuahkan hasil yang bagus yang dapat dilihat insentitas tape kami dalam 3 bentuk:
1.      Fisik, tape kami berwarna hitam keungu-unguan, berair warna ungu dan rapi.
2.      Biologis, tape hasil fermentasi ini telah berbuah hasil yang baik dikarenakan hasil kerja mikroobiotik yang baik pula serta alat dan bahan yang bersih
3.      Kimiawi, hasil fermentasi menghasilkan tape yang beralkohol tinggi dari hasil kerja mikroorganisme, dalam rumus kimia:
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
c.       Fermentasi tapai dapat meningkatkan kandungan Vitamin B1 (tiamina) hingga tiga kali lipat. Vitamin ini diperlukan oleh sistem saraf, sel otot, dan sistem pencernaan agar dapat berfungsi dengan baik. Karena mengandung berbagai macam bakteri “baik” yang aman dikonsumsi, tapai dapat digolongkan sebagai sumber probiotik bagi tubuh. Cairan tapai dan tapai ketan diketahui mengandung bakteri asam laktat sebanyak ± satu juta per mililiter atau gramnya Produk fermentasi ini diyakini dapat memberikan efek menyehatkan tubuh, terutama sistem pencernaan, karena meningkatkan jumlah bakteri dalam tubuh dan mengurangi jumlah bakteri jahat. Kelebihan lain dari tapai adalah kemampuannya tapai mengikat dan mengeluarkan aflatoksin dari tubuh. Aflaktosin merupakan zat toksik atau racun yang dihasilkan oleh kapang, terutama Aspergillus flavus. Toksik ini banyak kita jumpai dalam kebutuhan pangan sehari-hari, seperti kecap. Konsumsi tapai dalam batas normal diharapkan dapat mereduksi aflatoksin Tersebut. Di beberapa negara tropis yang mengonsumsi singkong sebagai karbohidrat utama, penduduknya rentan menderita anemia. Konsumsi tapai dapat mencegah terjadinya anemia karena mikroorganisme yang berperan dalam fermentasinya mampu menghasilkan vitamin B12
B.      PEMBAHASAN
Adapun tahap-tahap pembuatan tape yang kami buat yaitu:

Terlihat pada gambar 4.1 bahwa volume beras ketan hitam putih bertambah setelah direndam selama 1 malam, proses ini menunjukkan beras menyerap air.




Gambar 4.1
 
 


          Terlihat pada gambar 4.2 menunjukkan bahwa beras ketan hitam dan putih dicuci sampai bersih, terlihat pada air yang berwarna ungu.




Gambar 4.2
 
 




            Terlihat pada gambar 4.3 bahwa beras ketan hitam dan putih telah dicuci sebanyak 10 kali, agar kerja mikroorganisme dan hasil tape bagus








Gambar 4.3
 


Gambar 4.4
 


Gambar 4.5
 
 


            Terlihat pada gambar 4.4 bahwa beras ketan hitam dan putih dituangkan ke dalam panci untuk dikukus.






            Terlihat gambar 4.5 bahwa terjadi pengkukusan pada ketan hitam dan putih dalam renggang waktu 17 menit 32 detik.





            Terlihat pada gambar 4.6 menunjukkan bahwa sebelum songklo dituang ke nampan, nampan harus dibersihkan terlebih dahulu.








Gambar 4.6
 



Gambar 4.7
 



Gambar 4.8
 
 

          Terlihat pada gambar 4.7 menunjukkan bahwa beras ketan hitam dan putih menjadi songklo, dan siap dituangkan di nampan.





          Terlihat pada gambar 4.8 menunjukkan bahwa songklo telah dituangkan di nampan dan didinginkan selama 30 menit.




            Terlihat pada gambar 4.9 menunjukkan bahwa songklo diragikan, sebelum diragikan, ragi tersebut dihaluskan lalu disaring.





Gambar 4.9
 


Gambar 4.10
 
 


            Terlihat pada gambar 4.10 menunjukkan bahwa songklo diragikan diaduk dengan merata selama 8 menit.





Lalu songklo tersebut dibentuk seperti bola dan disimpan di panci yang telah dilapisi daun pisang terlebih dahulu dan setelah dimasukkan di panci songklo tersebut disusun dengan rapi lalu beri air secukupnya, kemudian ditutup dengan daun pisang dan ditutup rapat dengan tutup panci, panci tersebut dibungkus dengan kain dan disimpan di tempat yang bersuhu kamar dalam kurun waktu 2-3 hari.
Dan hasilnya tape tersebut memiliki rasa manis, berwarna hitam keungu-unguan akibat fermentasi yang sempurna, terutama pada alat dan bahannya.

BAB V
PENUTUP
A.     KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat kita ambil dari rumusan serta pembahasan kami adalah:
a.      Fermentasi adalah proses produksi lcoho dalam sel dalam keadaananaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satubentuk respirasi lcoholr, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan lcoholr dengan tanpa akseptor lcohol eksternal.
b.      Ragi untuk fermentasi tapai merupakan campuran beberapa mikroorganisme, terutama fungi (kapang dan jamur), seperti Saccharomyces cerevisiae, Rhizopus oryzae, Endomycopsis burtonii, Mucor sp., Candida utilis, Saccharomycopsis fibuligera, dan Pediococcus sp, namun tidak tertutup kemungkinan jenis lain juga terlibat. Tapai hasil fermentasi dengan ragi yang didominasi S. cerevisiae umumnya berbentuk semi-cair, lunak, berasa manis keasaman, mengandung alkohol, dan memiliki tekstur lengket. Produksi tapai biasanya dilakukan oleh industri kecil dan menengah.
c.       Campur ketan hitam dengan ketan putih hingga merata, Rendam dengan air bersih selama 1 malam, setelah itu cuci sampai bersih sebanyak 7 kali sampai 10 kali, Kukus beras tersebut dalam panci selama 17:32 menit, Setelah matang beras tersebut akan menjadi songklo, pindahkan ke nampan yang telah dilapisi daun pisang, dinginkan songklo tersebut selama 30 menit, Setelah dingin, tambahkan songklo dengan satu butir ragi yang telah disaring dan diaduk sampai merata, songklo tersebut dibentuk seperti bola agar hasilnya lebih baik, pindahkan songklo tersebut kedalam panci yang telah dilapisi daun pisang dan beri air secukupnya, tutup dengan rapat panci tersebut, lalu dibunkus dengan kain, diamkan selama 2-3 hari dengan suhu kamar.
d.      Konsumsi tapai dapat mencegah terjadinya anemia karena mikroorganisme yang berperan dalam fermentasinya mampu menghasilkan vitamin B12
B.      SARAN
Adapun saran kami disebabkan suatu kekurangan pembuatan tape adalah:
a. Pemakaian suatu alat dan bahan harus dbersihkan terlebih dahulu agar proses fermentasi membuahkan hasil yang bagus
b. Tidak mengkukus beras ketan terlalu lama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar