Kamis, 18 Desember 2014

Makalah Banjir Kelas VIII_Syafri Nbs



DI
S
U
S
U
N

OLEH
M. SYAFRI JAYA
ITA ANGGRENI
HARNITA


SMA NURMILAD BOARDING SCHOOL
TAHUN AJARAN 2012  / 2013


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Kuasa,karena atas rahmat dan karunianya,kami akhirnya dapat menyelesaikan makalah kami ini sesuai dengan yang kami rencanakan ini.
Dalam penyusunan makalah kami ini,penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak.Oleh karena itu,ucapan terimah kasih dan penghargaan yang sebanyak-banyaknya penulis sampaikan kepada:
1.      Ibu Surianti S.Pd selaku pembimbing dari mata pelajaran geografi yang telah memberikan tugas kepada kami.
2.      Bapak dan Ibu pembimbing SMA Nurmilad Boarding School yang telah membimbing kami dalam mengerjakan makalah kami ini.
3.      Orang tua kami yang selalu mendukung kami dalam dengan secara moral maupun material dalam penyelesaian makalah kami ini.
4.      Teman-teman yang selaluh menyemangati dan membantu dalam selesainya tugas kami ini,dengan cara diskusi didalam maupun di luar kelas.
           Semoga tuhan selalu melimpahkan berkah,rahmat,dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang turut berperan serta dalam penyelesaian tugas kami.
          Penulis pun menyadari bahwa tugas kami ini masih sangat sederhana dan sangat jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harap dan perlukan demi kesempurnaan tugas kami.
         Akhir kata kami mengharapkan semoga tugas yang kami tulis ini dapat berguna bagi semuanya termasud kami sendiri.
Lempong,03-03-2013


Penulis


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Mengingat musim hujan sering kali datang tidak terduga, dari itu patutlah kita waspada terhadap bahaya Banjir yang akan melanda daerah kita terutama di bagian desa lempong yang rawan akan adanya banjir. Akibat banjir  Selain menggangu aktivitas kita, banjir juga menganggu pengaruh buruk pada air tanah.
Banjir adalah salah satu proses alam yang tidak asing lagi bagi kita. Kita dapat melihat banjir sebagai rahmat Tuhan atau sebagai bencana, tergantung pada pilihan kita sendiri. Sebagai proses alam, banjir terjadi karena debit air sungai yang sangat tinggi hingga melampaui daya tampung saluran sungai lalu meluap ke daerah sekitarnya. Debit air sungai yang tinggi terjadi karena curah hujan yang tinggi. Sementara itu, banjir juga dapat terjadi karena kesalahan manusia sendiri yang tidak mempunyai kesadaran akan kebersihan lingkungan hidup.

Sebagai proses alam, banjir adalah hal yang biasa terjadi dan merupakan bagian dari siklus hidrologi. Banjir tidak dapat dihindari dan pasti terjadi. Hal ini dapat kita lihat dari adanya dataran banjir pada sistem aliran sungai. Saat banjir, terjadi transportasi muatan sedimen dari daerah hulu sungai ke hilir dalam jumlah yang luar biasa. Muatan sedimen itu berasal dari erosi yang terjadi di daerah pegunungan atau perbukitan. Melalui mekanisme banjir ini, muatan sedimen itu disebarkan sehingga membentuk dataran. Perlu kita ingat, bahwa daerah persawahan kita hakikatnya terbentuk melalui mekanisme banjir ini. Tanpa mekanisme banjir ini, dataran rendah yang subur tidak akan terbentuk.
Saat ini Indonesia masih banyak terjadi kerusakan tanah yang disebabkan oleh bencana alam. Salah satunya adalah bencana banjir seperti yang terjadi di Jakarta, Tuban, Bandung dan daerah lainnya. Tanah longsor yang terjadi disebabkan oleh banjir dan hujan yang terus menerus. Dengan mengetahui penyebab dan akibat banjir, masyarakat mungkin akan lebih waspada dan mencari cara untuk menanggulangi banjir. Karena banjir menyebabkan bencana baru.
Dalam skala yang lebih besar, banjir-banjir itu membentuk delta di muara-muara sungai, dan mengalirkan muatan sedimen ke laut yang akhirnya menjadi lapisan-lapisan batuan sedimen. Dari delta-delta dan lapisan-lapisan batuan itu manusia mendapatkan berbagai hal untuk kehidupannya. Sebaga contoh, minyak bumi banyak kita dapatkan dari endapan delta.
Banjir yang pada hakekatnya proses alamiah dapat menjadi bencana bagi manusia bila proses itu mengenai manusia dan menyebabkan kerugian jiwa maupun materi. Dalam konteks sistem alam, banjir terjadi pada tempatnya. Banjir akan mengenai manusia jika mereka mendiami daerah yang secara alamiah merupakan dataran banjir. Jadi, bukan banjir yang datang, justru manusia yang mendatangi banjir.


Apabila hal tersebut dapat kita terima, maka bencana banjir yang dialami manusia sebenarnya adalah buah dari kegagalan manusia dalam membaca karakter alam. Kegagalan manusia membaca apakah suatu daerah aman atau tidak untuk didiami. Misalnya, kegagalan manusia membaca karakter suatu daerah sehingga tidak mengetahui daerah tersebut merupakan daerah banjir. Atau, sudah mengetahui daerah tersebut daerah banjir tetapi tidak peduli. Contoh ini bisa kita lihat dari orang-orang yang memilih tinggal di tepi aliran sungai atau di lembah-lembah sungai. Menghadapi masalah banjir, setidaknya kita memiliki tiga pilihan, yaitu: jangan mendiami daerah aliran banjir, beradaptasi dengan membuat rumah panggung berkaki tinggi, atau membuat pengendali banjir berupa tanggul, kanal, atau mengalihkan aliran air.




























BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pengertian Banjir
Banjir adalah bencana alam yang terjadi secara alami maupun oleh ulah manusia. Sekarang ini banjir sering terjadi disebabkan ulah manusia yang mulai tidak menghiraukan keseimbangan alam Banjir merupakan peristiwa tergenang dan terbenamnya daratan karena volume air yang meningkat.
Sebuah banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.[1] Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air.[2] Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.[3]
2.      Penyebab Banjir
 Banjir juga dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat curah hujan yang tinggi, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai.  Banjir di Indonesia sekarang sedang terjadi dimana-mana. Yang menjadi faktor ada 2 yaitu faktor dari alam dan faktor dari ulah manusia.Yang pertama disebabkan oleh alam. Kalau penyebabnya alam tidak ada yang disalahkan. Karena penyebabnya adalah hujan deras yang tidak ada hentinya. Faktor dari alam erat hubungannya dengan faktor yang kedua yaitu faktor dari ulah manusia. Ulah manusia antara lain penebangan hutan secara liar, membuang sampah sembarangan dan pembakaran hutan.
Penebangan hutan secara liar dapat menyebabkan huatan menjadi gundul. Dan itu akan mengakibatkan tanah tidak dapat menyerap air secara sempurna. Karena biasanya yang dapat menyerap air secara sempurna adalah akar-akar dari tumbuhan. Dan air yang telah diserap disalurkan ke daun. Apabila daun dari tumbuhan tersebut tidak ada, air tidak dapat disalurkan. Apabila air yang menggenang banyak akan mengakibatkan banjir.
Membuang sampah sembarangan itulah yang banyak dilakukan oleh masyarakat. Karena masyarakat belum bisa menyadari apa yang akan terjadi setelah itu. Tapi sekarang sudah banyak orang menyadari bahwa itu akan merugikan diri sendiri. Sekarang masyarakat mulai melakukan pembersihan di aliran-aliran sungai. Untuk pembakaran hutan sama halnya dengan penebangan hutan yang mengakibatkan terjadinya erosi.
3.      Dampak Banjir
Banjir erat hubungannya dengan tanah. Keadaan tanah mempengaruhi atau merupakan salah satu hal yang dapat menyebabkan banjir. Oleh sebab itu tanah sangat berhubungan dengan banjir. Selain itu banjir juga terjadi karena  Siklus hidrologi dalam tanah. Banjir juga menyebabkan erosi pada tanah, itu disebabkan karena banjir menghanyutkan tanah sehingga tanah semakin tipis. Banjir yang melanda Jakarta biasanya berdampak pada seluruh di kawasan yang tergenang banjir akan lumpuh. Jaringan telepon dan internet terganggu. Listrik di sejumlah kawasan yang terendam juga padam. Sehingga menyebabkan lampu lalu lintas padam dan kemacetan terjadi di banyak lokasi,Genangan-genangan air di jalan hingga semeter lebih juga menyebabkan sejumlah akses dari daerah sekitar pun terganggu. Banjir juga membuat sebagian jalur kereta api lumpuh. Lintasan kereta api yang menuju Stasiun Tanah Tanah dan banjir adalah dua variabel yang saling mempengaruhi. Adapun manfaat dan kerugian banjir adalah sebagai berikut :
Dampak primer
Kerusakan fisik - Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dan kanal.
Dampak sekunder
·         Persediaan airKontaminasi air. Air minum bersih mulai langka.
·         Penyakit - Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air.
·         Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh kegagalan panen.[4] Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah setempat.
·         Pepohonan' - Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa bernapas.[5]
·         Transportasi - Jalur transportasi hancur, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan
Dampak tersier/jangka panjang
Ekonomi - Kesulitan ekonomi karena penurunan jumlah wisatawan, biaya pembangunan kembali, kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga, dll.
Adapun kerugian lain yang diakibatkan oleh adanya banjir adalah:
1.       Menambah banyak tumpukan sampah di daerah yang lebih rendah
2.       Mengikis tanah yang tingkat kemiringannya curam
3.       Banyak keluarga yang kehilangan tempat tinggal (seperti di daerah Tuban)
4.       Banyak anak-anak kehilangan orang tua dan sanak saudaranya
5.       Banyak orang kehilangan mata pencahariannya
6.       Tanah menjadi tidak subur karena banjir membawa sampah plastik.
4.      Cara Mengatasi Banjir
Kita tahu bahwa di Indonesia mempunyai berbagai macam potensi antara lain adalah laut, tanah, gunung, sungai, dan lain-lain. Salah satu di antaranya adalah tanah. Tanah di Indonesia sangat subur yang dapat kita gunakan untuk berbagai macam kegunaan misalnya dapat kita tanami dengan berbagai macam tanaman antar lain jati, kelapa, mahoni, sengon, kapas, dan lain-lain.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa hutan di Indonesia digunakan sebagai paru-paru dunia. Yang ditanami berbagai macam pohon besar yang berpotensi untuk menyimpan air. Di hutan pasti banyak sekali pohon yang besar-besar yang menyimpan banyak sekali air. Dan apabila pohon-pohon itu ditebangi untuk lahan baru maupun untuk dijual dengan menebangi secara liar maka air yang disimpan oleh pohon-pohon tersebut akan mengalir turun dan apabila pohon ditebangi secara terus menerus maka pohon-pohon akan menjadi sedikit dan tidak mampu menahan air yang disimpannya sehingga menyebabkan banjir.
Banjir yang disebabkan oleh hal-hal tersebut diatas dapat dilakukan cara-cara mengurangi dan menanggulangi banjir. Cara-cara tersebut adalah :
1.       Tidak menebangi pohon secara liar untuk lahan pertanian baru
2.       Menanami kembali lahan-lahan yang kosong dengan tanaman baru.
3.       Mengadakan reboisasi dan penghijauan.
4.       Dibuat hutan lindung.
5.       Menjaga lingkungan agar tetap bersih.
6.       Tidak membuang sampah sembarang
5.      Kesimpulan
Berdasarkan analisis diatas Menggunakan kerangka teori sebagaimana dijelaskan sebelumnya, maka kesimpulannya sebagai berikut :
Partisipasi masyarakat daam menanggulangi masalah banjir masih sangat kurang. Begitu juga dengan Peran pemerintah masih sangat dominan pada setiap tahap bencana. Partisipasi masyarakat yang merupakan critical player pada tahap sebelum bencana, memiliki pengaruh sangat kecil dalam proses dan implementasi kebijakan. Tingkat partisipasi terbaik yang terjadi baru pada tingkat consultation. Pada beberapa kegiatan masih pada tingkat information. Di tahap ini masyarakat masih sebagai obyek program/kegiatan pemerintah. Partisipasi telah dimulai pada tingkat lingkup lingkungan setempat yang dilaksanakan secara spontan. Kegiatan tanggap darurat, di saat bencana banjir datang, partisipasi masyarakat seimbang dengan stakeholder lainnya. Tingkat partisipasi yang dicapai adalah partnership, baik secara individu maupun kelompok organisasi sosial. Pada tahapan rehabilitasi setelah bencana, pemerintah kembali dominan, terutama dalam kegiatan fisik. Partisipasi masyarakat hanya sebatas consultation. Tingkat partisipasi risk sharing dan partnership dilakukan lingkuplingkungan setempat.dan Kebijakan pemerintah daerah tentang penanggulangan bencana masih sangat terbatas
 Bencana banjir ini sangatlah rawan dan banyak terjadi diberbagai daerahdi negri kita, misalnya di Jakarta, Bandung, dan kota lainnya yang tidak kalahbesar dan banyak memakan korban. Sebenarnya penyebab utama dari banjir itu adalah akibat dari perbuatanmanusia sendiri, misalnya saja adanya penebangan pohon secara liar dihutan,maka terjadilah banjir, kemudian adanya pembuangan sampah sembarangansehingga mengakibatkan aliran air tersumbat, maka jadilah banjir. Cara yang paling efektif untuk mencegah banjir adalah dengan adanyasikap atau prilaku menjaga kebersihan lingkungan hidup kita. Dan cara yangefektif untuk menganggulangi ketika terjadinya banjir ini sangatlah rawan dan banyak terjadi diberbagai daerahdi negri kita,Sebenarnya penyebab utama dari banjir itu adalah akibat dari perbuatanmanusia sendiri, misalnya saja adanya penebangan pohon secara liar dihutan,maka terjadilah banjir, kemudian adanya pembuangan sampah sembarangansehingga mengakibatkan aliran air tersumbat, maka jadilah banjir. Cara yang paling efektif untuk mencegah banjir adalah dengan adanyasikap atau prilaku menjaga kebersihan lingkungan hidup kita. Dan cara yangefektif untuk menganggulangi ketika terjadinya banjir adalah membuat rumahakrab banjir.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar