TAHAJUD
Oleh:
Zschaiynuddin (zen) + maha benar + tuhan
Malam hari dimana kebanyakan seluruh
aktifitas pada berhenti, keadaan tersebut menyebabkan suasana menjadi hening,
sunyi dan tenang. Kondisi
eksternal ini sangat menunjang konsentrasi seseorang untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT. Disamping kondisi eksternal kita juga dapat meraih kondisi
internal yaitu suatu kondisi ketenangan, kedamaian yang dapat dirasakan oleh
psikis seseorang.
"Dan pada sebagian malam
hari hendaklah kamu shalat tahajud sebagai tambahan bagimu, mudah-mudahan Allah memberi
engkau kedudukan yang tinggi dan terpuji" (al-isra':79).
Wahyu inilah yang menjadi salah satu sebab
disyariatkanya shalat tahajud. Bahkan rasul pun menganjurkan pentingnya shalat
tahajud. Ketika rasul ditanya oleh sahabat:
"apakah shalat yang lebih
utama selain dari shalat farhdu yang lima"? rasul menjawab: "shalat
malam (tahajud)" HR. muslim.
Shalat tahajud
mengandung dimensi dzikrullah yang berdampak pada psikologis jiwa seseorang
yang merupakan inti menyebabkan hati seseorang menjadi tenang.
"orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenang dengan
mengingat Allah. Ingatlah! Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang"(arra'du:28).
Melaksanakan shalat
tahajud dengan ikhlas akan menciptakan ketenangan dan ketentraman di hati. Jika
kita ingin tenang dan tentram, maka dekatilah yang Maha tenang dan mahatentram
agar kita terhimbas oleh sifat-sifat Nya.
Ada semacam
hukum sebab akibat (causality) yaitu, jika dekat api maka akan terasa panas,
dekat air menjadi basah, dekat wangi-wangian menjadi wangi dan seterusnya.
Namun
kita tidak menyadari bahwa dengan melaksanakan salat tahajud selain dapat
memberikan manfaat dari segi psikis yang berupa perasaan tenang dan tentram
"ROHANI" akan tetapi juga akan memberikan memfaat dari segi fisik
yang berkaitan dengan kesehatan "JASMANI". Maka SHALAT TAHAJUD erat
hubunganya dengan IMMUNOLOGI (ilmu kekebalan tubuh).
Sebuah
penelitian membuktikan bahwa ketenangan dapat meningkatkan ketahanan tubuh
(immunologi), mengurangi resiko terkena penyakit jantung(McLeland, 1998).
Secara
fisiologis pola kehidupan manusia mempunyai irama sirkadian. Dengan shalat
tahajud hati berubah menjadi tenang. Perubahan ini berpengaruh pada system syaraf
yang bertujuan menyesuaikan irama sirkadian yang mempunyai siklus 24 jam
(Carlson, 1994). Ketika irama sirkadian seimbang maka tegangan sekresi kortisol
akan menurun sehingga tubuh tidak stress.
Mekanisme
pola penurunan SEKRESI KORTISOL dan peningkatang ketahanan tubuh IMUNOLOGIK
secara teoritis kortisol akan berhasil jika indikatornya IKHLAS dalam
melaksanakan shalat tahajud.
"shalat tahajud dapat
menghapus dosa, mendatangkan ketenangan, dan terhindar dari penyak
it" (HR. Turmudzi)
Berkenaan
dengan Immunologi, dalam hidup bahwa lingkungan kita ini tidak lepas dari
lingkungan organik dan anorganik, dari biotik dan abiotik. Artinya kita tidak
terlepas dari mahluk hidup dan mahluk mati. Mahluk hidup seperti bakteri,
parasit, virus, dan jamur. Sedangkan mahluk mati seperti polusi udara, debu,
dan lain sebagainya.
Apabila itu
masuk dalam tubuh kita, maka sel-sel dalam tubuh kita akan lemah, lalu
keseimbangan tubuh akan terganggu dan akan mengalami homeostatis. Ketika sestem
organ tubuh kita berhenti maka timbulah berbagai macam penyakit ganas: Seperti
kanker. Lalu kanker itu akan bebas berkeliaran dalam tubuh kita menjadi kanker
rahim, kanker darah, kenker hati, kanker payudarah, dan dll.
Agar
kesehatan manusia tetap terjaga, maka Allah dengan sifat rahman-rahim-Nya
menberikan suatu sestem dalam tubuh kita yang berfungsi mempertahankan dan
menjaga keseimbangan tubuh kita agar tetap sehat. Yaitu IMMUNOLOGI.
Salat
tahajud yang dilakukan dengan tepat, kontinu, khusuk, dan ikhlas dapat menurunkan
persepsi dan motifasi positif dan memperbaiki koping. Respon emosi
positif dan koping yang efektif dapat mengurangi reaksi stress(folkman dan
lazarus, 1998). Hasil penelitian membuktikan bahwa sahalat tahajud dapat
menurunkan skresi hormone kortisol(baca tahajud:230).
Sebagaimana
immunologi yang bersifat emperis dalam shalat tahajud, maka shalat tahajud
sangat dianjurkan oleh Allah dan rasulnya. Ini membuktikan bahwa Al-Quran bukan
hanya mengajarkan tentang surga dan neraka seperti yang selama ini kita pahami
secara sempit. Untuk memahami ajaran-ajaran tuhan dalam Al-Quran kita juga
harus memahami ilmu Pengetahuan alam (IPA) yang bersumber dari Al-Quran.
Fazlur
Rahman menulis dalam bukunya: "bahwa Al-Quran adalah ibarat puncak gunung
es yang terapung". Di bawah puncak itu terdapat sekitar 90% bagian yang
terendam dalam air sejarah, dan hanya 10% saja yang tampak dipermukaan.
Dari
pernyataan Fazlur Rahman di atas, secara implisit mengandung arti bahwa
sebenarnya rahasia Al-Quran nanti pada akhirnya akan terungkap seluruhnya.
Coba
kita tengok kebelakang, peristiwa-peristiwa yang telah terjadi. Dan di antara
peristiwa itu, merupakan jawaban dari sekian banyak teka-teki yang
membingungkan para pakar ilmuan terdahulu untuk memahami Al-Quran. Contoh dalam
surat Yunus ayat 92 dikatakan: "bahwa badan fir'aun akan diselamatkan oleh
tuhan untuk menjadi pelajaran bagi manusia". Tidak seorangpun mengetahui
hal itu, karena hal tersebut telah terjadi sekitar tahun 1200 SM.
Dan baru
tahun 1896M. ahli purbakala Loret, menemukan di lembah raja-raja Luxor Mesir,
sebuah mumi, yang dari data-data sejarah terbukti bahwa ia adalah Fir'aun yang
bernama Maniptah dan yang pernah mengejar nabi Musa as.
Pada
tahun 1990-an dunia dikejutkan oleh keberhasilan sebuah penelitian cloning
seekor domba yang diberi nama Dolly, yang ditemukan oleh Dr. Ian Wilmuth dan
teman-temanya. Teknik cloning yang dapat menciptakan manusia baru tanpa melalui
proses seksual akan menjadi jawaban dan
pelajaran bagi kita, sama halnya ketika Allah menciptakan nabi Isa dan nabi
Adam. Meski pada akhirnya penemuan ini mendapat kecaman dari berbagai agama.
"sesungguhnya al-quran
ini memberikan petunjuk menuju jalan yang lebih lurus dan memberi khabar
gembira kepada orang-orang mu'min yang mengerjakan amal sholeh bahwa bagi
mereka ada pahala yang besar"(QS. 17:9).
"tidakkah mereka
memperhatikan isi al-quran ataukah hati mereka tertutup?"(QS. 47:24).
"dan kami turunkan
kepadamu (al-quran) untuk kamu (muhammad) terangkan pada manusia apa-apa yang
diturunkan kepada mereka agar mereka berfikir".(QS. 16:44).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar