Kondisi
Dunia Pada 2030
Maaf kawan, mobil terbang tampaknya tidak muncul dalam “Global Trends 2030:
Alternative Worlds”, seperti yang dipublikasikan oleh National Intelligence’s
Office pada Minggu kemarin.
Sebaliknya, National Intelligence Council memberikan gambaran mengenai sebuah
dunia di mana AS tidak lagi memegang peran penting. Individu serta kelompok
kecil masyarakat bisa menghadapi melapetaka maya atau serangan teror biologis,
serta makanan dan air bisa menjadi barang langka di beberapa tempat.
Laporan setebal 160 halaman tersebut merupakan sebuah bahan bacaan yang menarik
bagi Anda yang berkecimpung dalam bisnis pembuatan skenario film James Bond
berikutnya. Sebuah harta karun berupa skenario potensial untuk intrik
internasional, belum lagi kejahatan super.
Namun dewan tersebut berusaha keras untuk mengubah hal tersebut. Tujuannya
adalah menyediakan sejumlah gagasan bagi para pembuat kebijakan mengenai apa
yang harus dilakukan di masa depan guna membantu mereka dalam mengarahkan
program ekonomi dan militer yang tepat.
“Kami tidak melakukan penelitian untuk memprediksi masa depan yang akan menjadi
hal yang mustahil untuk ditampilkan, namun sebaliknya, menyediakan sebuah
kerangka berpikir mengenai kemungkinan yang terjadi di masa depan serta
implikasinya,” seperti yang dikatakan dalam laporan tersebut.
Gagasan lainya yang dilaporkan para pemerhati masa depan adalah populasi dunia
akan mencapai 8,3 triliun orang, dan makanan serta air menjadi barang langka di
sejumlah wilayah, khususnya di wilayah Afrika dan Timur Tengah.
"Perubahan iklim akan memperburuk prospek ketersediaan sumber daya yang
penting ini," kata laporan tersebut. "Analisis perubahan iklim
menunjukkan bahwa keparahan pola cuaca yang ada akan bertambah buruk, dengan
daerah yang basah menjadi semakin basah, dan daerah yang kering dan gersang
menjadi lebih parah.”
“Kami tidak sedang menuju ke dalam dunia yang langka sumber daya, tetapi
pembuat kebijakan dan mitra sektor swasta mereka harus proaktif untuk
menghindari masa depan seperti itu. "
Bagaimana dengan Amerika pada tahun 2030? Laporan tersebut memprediksikan bahwa
AS "kemungkinan besar akan tetap menjadi negara kuat di antara negara
dengan kekuatan-kekuatan besar lainnya." Namun "dengan bangkitnya
negara-negara lain, kekuatan tunggal Amerika berakhir dan Pax Americana — era
kekuasaan Amerika dalam politik internasional yang dimulai pada tahun 1945 akan
turun dengan cepat."
Demikian juga, "Asia akan melampaui Amerika Utara dan Eropa dikombinasikan
dalam hal kekuatan global, berdasarkan pada PDB (Produk Domestik Bruto), ukuran
populasi, pengeluaran militer serta investasi teknologi," seperti yang
dimuat dalam laporan tersebut.
Hal ini juga menunjukkan bahwa gerakan ekstrem keagamaan mungkin hanya menjadi
sejarah pada 2030. Tapi itu tidak berarti bahwa kelompok-kelompok kecil
tersebut tidak akan mencoba membuat kekacauan.
"Dengan akses yang lebih luas terhadap teknologi yang mematikan dan
berbahaya, orang-orang yang ahli dalam bidang seperti sistem dunia maya bisa
saja menjual jasa mereka kepada penawar tertinggi, termasuk teroris yang tidak
akan mempedulikan pada banyaknya jumlah korban dan akan membuat gangguan
ekonomi dan keuangan secara lebih besar," seperti yang dimuat dalam laporan
tersebut.
Empat "tren besar" yang akan membentuk dunia yang seperti yang
tertulis dalam laporan tersebut adalah pertumbuhan pemberdayaan personal,
difusi kekuasaan, pergeseran besar dalam demografi, serta meningkatnya
permintaan untuk makanan, air dan energi.
Laporan tersebut juga melihat potensi munculnya guncangan "angsa
hitam" terhadap sistem tersebut. Hal tersebut termasuk, wabah berbahaya,
perubahan iklim yang lebih cepat dari perkiraan, runtuhnya Uni Eropa, runtuhnya
Cina (atau sistem demokrasinya), dan reformasi Iran yang meninggalkan program
senjata nuklirnya. Termasuk konflik dengan menggunakan senjata nuklir, kimia,
atau biologi, atau serangan dunia maya dalam skala besar, badai geomagnetik
matahari yang dapat melumpuhkan satelit dan jaringan listrik, atau kemunduran
AS secara tiba-tiba dari hubungan internasional.
Jadi bagaimana dengan mobil terbang? Laporan tersebut tidak membahas hal itu,
namun demikian, tidak tertutup kemungkinan bahwa "mobil yang dapat
mengemudi sendiri bisa mengatasi kemacetan di daerah perkotaan yang terus
memburuk, mengurangi tingkat kecelakaan di jalanan, serta meningkatkan
produktivitas perorangan (dengan memberikan kebebasan kepada para pengemudi
untuk dapat bekerja dalam perjalanan mereka)."
Dan kisah terbarunya dimuat dalam majalah Wired, blog keamanan nasional juga
telah menggarisbawahi bagaimana laporan tersebut melihat pertumbuhan teknologi
lainnya, termasuk "manusia super" yang mungkin saja muncul.
Dikutip dari Karya : Oliver Knox, Yahoo! News | The Ticket
Tidak ada komentar:
Posting Komentar