Hanya
satu motivasi yang ada, yaitu Allah. Adapun motivasi lainnya harus dalam rangka
“karena dan/atau untuk” Allah.
Cinta
terbesar dan cinta hakiki bagi orang yang beriman ialah cinta kepada Allah.
Sehingga cinta kepada Allah-lah yang seharusnya menjadi motivator terbesar dan
tidak terbatas.
Jika
Allah yang menjadi tujuan, kenapa harus dikalahkan oleh rintangan-rintangan
yang kecil di hadapan Allah? Jika mencari nafkah merupakan ibadah, semakin
kerja keras kita, insya Allah semakin besar pahala yang akan diberikan oleh Allah. Jika nafkah yang didapat
merupakan bekal untuk beribadah, maka semakin banyak nafkah yang didapat,
semakin banyak ibadah yang bisa dilakukan.
Jika
Anda mempunyai misi mulia, jangan takut untuk gagal, bukan hasil yang akan
dinilai, tetapi usaha Anda untuk mencapainya.
Jika
kegagalan menghampiri Anda bukan berarti Anda harus menyerah, tetapi cari jalan
lain, kemudian kerjakan lagi. Sekali lagi, jangan cepat menyerah.
MENYERAH ADALAH SALAH SATU
CARA UNTUK GAGAL.
Jika
niat sudah terpancang karena Allah, tidak akan ada halangan yang bisa
menghentikan seseorang melakukan sesuatu. Niat karena Allah ialah motivator
yang utama dan seharusnya menjadi satu-satunya motivator kita.
“Dan
diantara mereka ada yang berdoa, ya Tuhan kami berilah kami kesuksesan di dunia
dan kesuksesan di akhirat dan lindungilah kami dari azab api neraka” (QS. Al
Baqarah : 201)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar